Bupati Luwu Utara Minta PMI Bangun ‘Resilience’ Bersama Masyarakat Hadapi Bencana

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Musyawarah Kerja dan Pembukaan Diklatsar KSR PMI Unit Markas Angkatan V berlangsung di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Minggu (19/12/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang sebelumnya mengikuti sepeda santai bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Luwu Utara di Taman Siswa Masamba.

Bupati yang juga Ketua PMI Luwu Utara ini berpesan pada para pengurus PMI agar menyusun program kerja yang adaptif dan mengedepankan mitigasi.

“Salah satu mandat dari PMI adalah penanggulangan bencana. Kalau kita bicara penyelenggaraan penanggulangan bencana aturannya jelas pada UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Tahapannya adalah pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Untuk itu PMI harus hadir di semua tahapan tersebut,” kata Indah saat menyampaikan arahan.

Ia berharap program kerja yang disusun dapat menggerakkan SDM untuk hadir, sebab tujuan akhirnya adalah membangun ketahanan (resilience) bersama masyarakat.

“Dalam PMI ada program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Saya berharap banyak melalui musyawarah kerja dan diklatsar kemudian betul-betul semakin membuat kita lebih tangguh dalam menghadapi potensi terjadinya bencana di masyarakat, termasuk kemandirian untuk bangkit setelah bencana. Terlebih yang kita hadapi bukan hanya bencana alam akibat perubahan iklim yang begitu terasa, tapi juga bencana non alam yaitu pandemi COVID-19,” terang bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Pada kesempatan itu, Indah juga mengapresiasi seluruh pengurus PMI dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, juga relawan yang telah mengambil bagian dalam mensukseskan program vaksinasi.

“Sebagai orang yang memilih mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan, maka saya selalu mengajak rekan untuk menjadi teladan di tengah masyarakat, baik itu untuk penerapan protokol kesehatan maupun program vaksinasi. Apalagi saat ini varian omicron sudah ditemukan di Indonesia dan penyebarannya lima kali lebih cepat dibanding varian delta. Terakhir saya berpesan agar jangan hanya menjadi konsumen kebaikan, tapi jadilah produsen kebaikan, karena tidak ada kata lelah untuk kebaikan,” pesan Indah.

Sementara itu dari laporan panita pelaksana, Musafir Lahamma, diklatsar diikuti oleh 25 peserta yang berusia 18-33 tahun.

“Seluruh peserta dipastikan sudah divaksin untuk mengikuti diklatsar hingga 24 Desember mendatang, indoor dan outdoor. Tujuannya agar terbentuk insan tangguh yang berdedikasi pada kemanusiaan,” pungkas Musafir. (Rn)