ONLINELUWURAYA.COM,PALOPO — Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, menyampaikan visi misinya di hadapan anggota DPRD Kota Palopo, dalam rapat paripurna Penyampaian Visi-misi Pasangan wali kota dan wakil wali Kota Palopo masa bakti 2018-2023, Jumat (28/9/2018).
Judas Amir di periode keduanya memimpin Kota Palopo, didampingi Wakilnya, H Rahmat Masri Bandaso (RMB), mengaku terharu kembali diberi kepercayaan untuk periode kedua ini.
Judas, dalam sambutan tertulisnya, menyampaikan, perjalanan karirnya sejak menjadi PNS di tahun 1975, aktif di berbagai lembaga sosial dan pendidikan, duduk sebagai wakil rakyat di legislatif, hingga menjabat wali kota palopo periode 2013-2018 adalah modal utamanya dalam mengemban tugas ini lima tahun ke depan.
“Bersama dengan saudara Rahmat Masri Bandaso, figur muda yang bijaksana, ramah dan cerdas, aktifis sejumlah organisasi, kandidat doktor ilmu lingkungan, dan wakil wali kota palopo periode 2008-2013, tentu akan memberi energi baru bagi saya, dalam menggerakkan roda pemerintahan yang semakin kompleks ke depannya,” katanya.
Menurutnya, amanah ini adalah tanggungjawab yang amat besar, menjaga keutuhan 258 kilometer persegi wilayah Kota Palopo, yang terdiri dari 9 kecamatan dan 48 kelurahan, yang terentang dari Sampoddo hingga Marobo, dari Battang hingga Libukang.
“Namun demikian, amanah ini adalah tanggungjawab yang mulia, karena kepemimpinan ini akan mengusahakan kesejahteraan bagi kurang lebih 200 ribu jiwa penduduk, menggerakkan Rp6,5 triliun perekonomian kota, mengikhtiarkan kesehatan masyarakat di 177 fasilitas kesehatan, mencerdaskan 28.856 anak-anak kita di tingkat sd-sltp, dan membangun iman dan taqwa umat beragama di kurang lebih 300 rumah-rumah ibadah,” ujarnya.
Judas mengaku, tantangan yang dihadapi Kota Palopo ke depan memang tidaklah ringan. Ada tiga isu penting yang harus dijawab. Pertama, meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan; kedua, menguatkan sendi ekonomi warga; dan ketiga, memenuhi aspirasi dan kreatifitas warga yang berkembang semakin dinamis.
“Saat ini, kita dihadapi oleh ancaman menurunnya kualitas lingkungan yang ditandai dengan genangan air dan banjir, masih adanya pemukiman kumuh, belum terpenuhinya ruang terbuka publik, prasarana dan sarana publik yang belum merata, sanitasi dan manajemen persampahan yang masih perlu mendapat perbaikan,” katanya.
Di sektor ekonomi dan kesejahteraan rakyat, pendapatan perkapita warga Palopo telah mengalami peningkatan dari Rp25,9 juta di 2013, naik menjadi Rp37 juta di 2017. Peningkatan ini belum signifikan terhadap penuntasan kemiskinan.
Di sisi lain, daya beli masyarakat secara umum juga masih menjadi problem secara nasional. Kita memang berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia, tetapi aspek pendidikan dan kesehatan, utamanya di daerah pinggiran, masih perlu diakselerasi.
Palopo pada prinsipnya tidak memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan terbesar yang dimiliki oleh palopo adalah sumber daya manusia beserta kebudayaannya.
Palopo dianugerahi dengan kehadiran generasi baru akibat bonus demografi dan urbanisasi.
Kelompok usia anak muda dalam piramida penduduk telah berada di angka 40%. Generasi ini berpotensi menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Ancaman tersebut adalah kemiskinan dan pengangguran. Olehnya itu, perlu penguatan kapasitas terhadap kelompok produktif ini.
Untuk itu, Judas-Rahmat menawarkan visi yang menjadi jawaban atas isu dan tantangan di atas. Visi kota palopo lima tahun ke depan adalah “Terwujudnya Palopo sebagai Kota Maju, Inovatif dan Berkelanjutan pada tahun 2023”.
Palopo yang maju bermakna bahwa kota ini bergerak ke arah yang lebih positif, ditandai dengan ketersediaan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih lengkap, lebih berkualitas, lebih berestetika dan bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan warga.
Kemudian, palopo yang inovatif bermakna bahwa kota ini selalu memberi solusi terhadap persoalan warga melalui pengelolaan pemerintahan dan layanan publik yang efisien, efektif, moderen dan mengarus-utamakan riset, serta industri kreatif berkembang sebagai sektor utama penggerak ekonomi.
Sementara itu, palopo yang berkelanjutan bermakna bahwa pembangunan kota dilakukan secara harmoni, sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, bersifat inklusif secara sosial, dan memerhatikan kelestarian budaya lokal.
Visi ini akan dijabarkan ke dalam lima misi utama, yaitu:
- Melaksanakan layanan pendidikan, kesehatan serta jaminan dan perlindungan sosial untuk kelompok rentan;
- Mewujudkan lingkungan yang layak huni melalui pengembangan infrastruktur perkotaan, penaatan permukiman, sanitasi, dan ruang terbuka hijau;
- Memodernisasi layanan publik, meningkatan kualitas aparatur dan tata kelola pemerintahan, serta memdorong partisipasi publik dalam pembangunan;
- Mendorong kewirausahaan berbasis jasa dan niaga melalui peningkatan keterampilan hidup, permodalan, dan pendampingan bisnis;
- Mewujudkan iklim yang toleran terhadap pengembangan pariwisata & ekonomi kreatif yang bercirikan nilai budaya luwu.
Visi-misi ini juga merupakan upaya mengintegrasikan konsep sustainable city dan tujuan pembangunan berkelanjutan (sdgs). Agenda ini merupakan agenda bersama seluruh kota-kota di dunia, yang harus dicapai pada tahun 2030. Oleh karena itu, visi pembangunan yang kita susun hari ini, pada prinsipnya adalah ikhtiar kita dalam membangun peradaban baru bagi kota palopo. Inilah panduan kita bersama, sehingga kita berharap dapat mewariskan palopo yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Upaya-upaya yang telah kita rintis di periode pertama pemerintahan saya, tentu menjadi pondasi yang baik bagi kita ke depannya. Program pendidikan gratis telah memberi dampak positif terhadap harapan lama sekolah menjadi 15,05 tahun, dan indeks pembangunan manusia menjadi 76,71 poin.
Pencapaian ini mengukuhkan peringkat IPM Kota Palopo sebagai peringkat ke-2 terbaik di Sulawesi Selatan pada tahun 2017.
Insya allah, program pendidikan gratis paripurna ini, akan saya sempurnakan kembali dengan menanggung seragam sekolah mulai kaki hingga kepala, bagi siswa baru di tingkat tk hingga sltp. Sementara itu, untuk siswa sma/smk akan dikonsultasikan dengan pemerintah provinsi.
Di bidang kesehatan, program kesehatan gratis paripurna memberi dampak terhadap peningkatan indeks kesehatan dan angka harapan hidup menjadi 70,3 tahun. Agenda strategis ke depan adalah pengoperasian rumah sakit dokter palemmai, yang merupakan rumah sakit tipe c.
Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, juga akan terus diupayakan melalui penataan kawasan kumuh lewat program kotaku, pembangunan kawasan pemukiman baru dan rumah susun, bantuan bedah rumah tidak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta pembangunan taman kota dan ruang terbuka publik.
Ke depan, kita juga akan membenahi lorong sebagai sel terkecil dari kota ini. Penataan lorong akan dilakukan secara terpadu, dengan meningkatkan kualitas jalan lingkungan, drainase, jalur pedestrian, penghijauan, penerangan jalan, serta pemberdayaan ekonomi warga.
Upaya penciptaan kewirausahaan, reformasi perizinan, dan pembangunan sarana prasarana kota yang selama ini kita laksanakan, turut memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi kota palopo yang tumbuh 7,19% di tahun 2017.
Selain itu, upaya-upaya kita dalam meningkatkan konektivitas wilayah dan peningkatan produktifitas masyarakat, gini rasio di kota palopo juga semakin rendah, yakni berada pada angka 0,34.
Untuk meningkatkan kunjungan wisata, ke depan akan kita dorong event-event skala regional dan nasional untuk digelar secara berkala di Palopo.
Untuk itu, mari kita persiapkan kota ini, dengan menjaga keamanan, ketertiban dan keindahannya, agar tetap kondusif, nyaman dan ramah, bagi siapa saja yang datang ke palopo.
“Saya bersama saudara Rahmat Masri Bandaso berkomitmen, dalam masa bakti kami ini, agenda memodernisasi sarana prasarana layanan publik, khususnya di tingkat kecamatan dan kelurahan, akan dilaksanakan secara bertahap. Penguatan kapasitas sdm aparatur, tata kelola keuangan dan aset, serta penyelenggaraan pemerintahan juga akan kami tingkatkan kualitasnya,” kata Judas.
Di bidang pemberdayaan masyarakat dan keagamaan, kami juga berkomitmen untuk tetap memberikan insentif kepada ketua-ketua LPMK, ketua RW, ketua RT, dan dasawisma serta pelaku-pelaku keagamaan.
“Ke depan, kami akan menyempurnakan program ini, dengan memberikan 10 paket umroh gratis setiap tahunnya, bagi imam-imam masjid berprestasi dan berdedikasi. Kami menyadari bahwa para tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama inilah yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam pembangunan daerah,” janji Judas.
Judas juga berjanji, bersama wakil wali kota, akan membangun sinergi yang harmonis di antara berdua untuk mengawal dan mewujudkan visi dan misi ini hingga 2023. Namun demikian, kami tidak dapat bergerak hanya dengan dukungan pemerintah kota palopo semata.
Olehnya itu, kami akan membangun kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat, eksekutif, legislatif dan yudikatif, agar pemerintahan ini dapat bergerak semakin profesional, pelayanan publik dilakukan secara modern, perekonomian berputar semakin dinamis, iklim keamanan tetap kondusif, dan kehidupan sosial masyarakat semakin kohesif. Oleh karena itu, pada momentum yang baik ini, doa dan dukungan dari kita semua sangat kami harapkan.(Hms)