ONLINELUWURAYA.COM, MAKASSAR —Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI menggelar Rapat Koordinasi Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Idul Fitri 1440 H/2019 M di Eboni Ballroom Hotel Gammara Makassar, Rabu (10/4/2019).
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, S. T Inpspektur Wilayah I Kementrian Perdagangan Ida Rustini, Forkopimda Prov. Sulawesi Selatan, Unsur BUMN dan Para Bupati/Walikota Se-Sulawesi Selatan.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang ditanya terkait ketersediaan kebutuhan pokok menjelaskan ketersediaan beras dikabupaten luwu utara cukup banyak , dan ketahanan komoditi luwu utara hingga 40 bulan kedepan cukup baik dan tersedia dan salah satu yang mengisi gudang bulog.
Berdasarkan data BPS harga pedesaan untuk tanaman pangan sedikit saja yang naik dan terkait hasil perkebunan rakyat semuanya juga terkendali, hanya saja bawang putih dan garam halus yang mengalami peningkatan karena luwu utara tidak memproduksi bawang putih serta bukan daerah penghasil garam dan untuk peternakan kesediaan daging sapi, ayam dan telur dikabupaten luwu utara ketersediaan dan stabilitas harganya masih terkendali.
“Hanya saja yang perlu di antisipasi pengalaman dari tahun ke tahun yaitu ketersedian BBM dan gas elpiji yang terkendala karena cuaca dan transportasi, bukan hanya menjelang ramadhan tetapi untuk sekarang ini menjelang hari H 17 april susah sekali kita dapatkan apalagi untuk 3 kecamatan didaerah pegunungan yakni seko, rampi dan rongkong yang harganya cukup mahal bahkan hampir 2x lipat dari harga bbm sesungguhnya karena ini juga mempengaruhi statabilitas harga bahan pokok,” terang Indah.
Tahun ini adalah tahun kedua kabupaten luwu utara kembali mendapat bantuan subsidi untuk pesawat kargo dan harganya tercapai dari target tahun lalu 600 ton untuk pulang pergi dan sekarang penuh bahkan antri berton-ton barang dipenyimpanan terminal bumdes.
” Kami diluwu utara punya 3 bandara perintis dan semuanya beroperasi dari target pemerintah pusat yang terlampaui cukup dari 600 ton ditambah menjadi 12.000 ton untuk barang dan untuk penumpang meningkat jadi 13.000,” tutupnya. (Hms)