Pelayat dan Preman Nyaris Bentrok di Purangi,Satu Pleton Polisi Diterjunkan

ONLINELUWURAYA.COM,PALOPO — Pelayat dan sekelompok preman di Kelurahan Purangi, Kecamatan Wara Selatan (Warsel), hampir terlibat bentrok.

Itu bermula ketika rombongan pengantar j Selasa, 30 Januari 2018.
Sekira pukul, 16.15 Wita sore tadi, rombongan pengantar jenazah dari rumah duka di Perum Naila Garden, Jalan Merdeka Kota Palopo, bergerak menujuĀ  Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Purangi.

Begitu rombongan masuk ke lorong Purangi, ada salah seorang pengantar jenazah, dari depan tidak sengaja menyambar sekelompok preman yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan.

Tidak terima disambar, pemuda yang diketahui berinisial HI (25) warga Purangi, memanggil teman-temann untuk mengejar para pelayat.

Persis tiba di TPU Purangi, yang letaknya di atas ketinggian, datang 10 preman mengendarai sepeda motor sambil gas-gas di depan pelayat yang saat itu berduka.

Bahkan, salah seorang preman berinisial HJ (18) warga Purangi, berteriak mencari pengantar jenazah yang menyambar HI.

Tak terima diperlakukan seperti itu, pengantar jenazah dan keluarga almarhuma yang ada di TPU langsung naik pitan dan menghampiri pemuda gas-gas motor.Sempat terjadi saling dorong mendorong.

Beruntung datang anggota Polsek Warsel, sehingga sekelompok preman menghindar dari para pelayat.
Cek percek, para preman tersebut menghadang para pelayat di depan lorong masuk TPU.

Karena ada indikasi akan terjadi bentrok, salah seorang keluarga almarhuma menelepon Polres.
Berselang beberapa menit kemudian, personil Polres Palopo, seperti Jatanras dan Sabhara datang di lokasi kejadian.

Pengantar jenazah akhirnya dikawal puluhan polisi keluar dari lokasi TPU.
Sedang HI dan AW sama-sama di bawa ke Polsek Warsel, untuk dimintai keterangan.

“Saya tidak sambar mereka. Mungkin payung yang saya bawa tanpa disengaja mengenai pemuda itu sehingga dia marah,” kata AW, keluarga almarhuma yang dicari preman di lokasi TPU, tadi sore.

Terpisah, Kapolsek Warsel, Iptu Gunardi Munda, yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa rombongan pengantar jenazah dihadang sekelompok preman di Purangi.

“Karena anggota Polsek Warsel hanya empat orang yang datang, sedang ada puluhan warga yang menghadang, makanya kami minta bantuan ke Polres untuk mengirimkan bantuan,” terang Kapolsek.

Seraya menambahkan, setelah kedua bela pihak dipertemukan di Polsek, ternyata mereka masih ada hubungan keluarga.

“Sudah kita damaikan. Kedua bela pihak ada hubungan keluarga,” pungkasnya.(AL)