ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana banjir bandang di Luwu Utara rupanya mempertimbangkan faktor-faktor bencana. Artinya, huntap yang akan dimulai pembangunannya pada 17 September 2020 oleh Gubernur Sulsel didesain tahan terhadap gempa.
Hal ini dikatakan General Manager Project PT. Tata Logam Lestari, Krisna, Rabu (16/9/2020), usai Baksos TNI di Panampung Radda, Baebunta. Tatalogam Lestari adalah perusahaan yang melakukan pembangunan huntap bagi korban banjir bandang Luwu Utara.
“Huntap kita desain tahan terhadap gempa dengan kekuatan maksimal 9 SR,” ungkap Krisna. Menurutnya, huntap seperti ini sudah melalui tahap uji coba di beberapa daerah rawan gempa, seperti Lombok, Konawe Utara dan Palu. “Tidak mungkin kita membangun huntap tanpa melalui proses ujicoba. Jadi, harus lewat ujicoba dulu. Dan itu kita sudah lakukan di beberapa daerah,” jelasnya. Soal ketahanan, huntap ini dipakai selama-lamanya. “Di Cilincing Jakarta itu kita semua yang bangun. Alhamdulillah, sampai sekarang masih bagus,” ungkap dia.
Ia menambahkan, kekuatan huntap tak perlu diragukan karena pondasinya menggunakan batu kali, dengan kombinasi dinding bata ringan. Rangka huntap terbuat dari rangka baja dan atapnya multiroof.
“Kalau kita bicara kekuatan, ini kan semuanya pakai rangka baja. Jadi, gak kemakan rayap. Kita juga pasang material bata yang interlock. Jadi, kalau ada gempa, meski bergerak, tapi tidak roboh. Jadi, mereka aman di dalam. Kecuali jika Allah memberikan kita sesuatu yang lebih dahsyat, tentu itu di luar batas kemampuan kita,” jelas dia.
Selain tahan gempa, pembangunan huntap juga terbilang cepat. Hanya membutuhkan sekira lima hari untuk satu huntap selesai dibangun.
“Insya Allah, secara umum huntap ini kuat. Lagian kita juga sudah melalui proses ini sudah sangat panjang dari beberapa daerah bencana,” tandasnya.
Untuk diketahui, huntap yang dibangun adalah huntap type 36 dengan luas 6 x 6 m dengan beberapa meter kelebihan tanah. Untuk tahap pertama, Pemprov Sulsel dan Pemda Lutra membangun 50 unit huntap. Selebihnya akan dibangun BNPB Pusat. (LH)