ONLINELUWURAYA.CO, LUWU — Rencana eksplorasi Tambang Emas oleh PT. Bastem Indonesia yang akan beroperasi di wilayah kecamatan Bua dan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, mendapat penolakan dari Himpunan Mahasiswa Basse Sangtempe.
Sosialisasi dan studi amdal tersebut seakan-akan ditutupi pasalnya pemuda juga tidak dilibatkan dalam sosialisasi yang diadakan oleh PT. Bastem Indonesia di kecamatan Bua pada hari Rabu 16 Desember.
Damianto salah satu putra asli Basse Sangtempe, yang juga merupakan wakil ketua Hambastem menerangkan bahwa eksplorasi tersebut memiliki beberapa dampak yaitu dampak terhadap lingkungan seperti tercemarnya air, polusi udara,erosi pada pada tanah dan juga dampak terhadap manusia itu sendiri seperti akan memunculkan penyakit akibat tercemarnya air tersebut.
Sementara itu salah satu putri asal Bastem Ina Mayang sari, S.pd menggambarkan bahwa lokasi yang menjadi titik pembangunan tambang yakni ada tiga Desa di kecamatan Bastem Utara yaitu Desa Tede, Dampan dan Barana, yang merupakan kawasan padat penduduk ditambah lagi diwilayah tersebut juga terdapat empat sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama yang tentunya akan mengganggu aktifitas sekolah tersebut.
Mereka menegaskan pemerintah daerah kabupaten Luwu sebagai pemangku kebijakan harus mengambil langka tegas untuk mengawal rencana eksplorasi tersebut karena pasalnya jika eksplorasi pertambangan dikelola maka akan berdampak buruk pada masyarakat.
Ridal selaku ketua Hambastem juga menerangkan bahwa secara kelembagaan pihaknya akan terus mengawal penolakan tambang tersebut. (*)