ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Pembangunan Kampung Berkah Terpadu bagi para pengungsi korban bencana banjir bandang dimulai. Diawali dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan masjid oleh Pjs Bupati Luwu Utara, Muhammad Iqbal Suhaeb, Minggu (11/10/2020). Lokasinya berada di Desa Baebunta Kecamatan Baebunta. Selain hunian bagi pengungsi, Kampung Berkah Terpadu ini nantinya juga akan dilengkapi dengan masjid, kantor, pesantren tahfidz, asrama santri, aula serbaguna, pusat pelatihan, pusat UMKM, rumah produksi pertanian, peternakan dan ekowisata. Kampung Berkah Terpadu ini digagas oleh Para Relawan Indonesia (PRI) atau The Volunteers of Indonesia.
“Segala program yang dilakukan PRI seperti juga program yang dilakukan pemerintah. Ada program jangka pendeknya, program tanggap daruratnya, program jangka menengahnya, program pendampingannya, program pemukimannya dan program jangka panjangnya. Untuk itu, Pemda Lutra sangat mendukung apa yang dilakukan PRI ini,” kata Iqbal.
Yang menarik bagi dia adalah pembangunan Kampung Berkah Terpadu ini diawali dengan pembangunan masjid sebagai pertanda dimulainya tahapan pembangunan Kampung Terpadu bagi pengungsi.
“Rasulullah saat hijerah ke Madinah, yang pertama beliau bangun adalah masjid. Semoga Allah Swt memberikan keberkahan kepada orang-orang terlibat di dalam pembangunan Kampung Berkah ini,” harapnya.
Masih Iqbal, pembangunan Kampung Berkah Terpadu ini adalah sebuah upaya yang wajib diapresiasi karena dengan adanya kawasan terintegrasi bagi pengungsi ini mampu menghadirkan rasa nyaman.
“Kita doakan semoga pembangunannya tidak mengalami hambatan. Insya Allah Pemda Lutra pasti mendukung. Di sini ada pak Sekda, PUPR, dan BPBD. Ini bukti pemerintah hadir. Selama kita mengurus urusannya orang, insya Allah, urusan kita juga akan diurus oleh Allah Swt,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Badan Pengurus Nasional Para Relawan Indonesia The Volunteers of Indonesia, Muhammad Nur Rajadaeng, menyebutkan bahwa apa yang dilakukan PRI di Luwu Utara pascabencana banjir bandang adalah bentuk partisipasi aktif PRI untuk membantu meringankan beban para korban bencana di Luwu Utara.
“Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk ikut berkontribusi aktif di dalam proses pemulihan pascabencana,” kata Nur. Dia mengungkapkan, sehari pasca-kejadian bencana, PRI sudah hadir di Masamba dan langsung bergerak memberikan pelayanan, salah satunya distribusi logistik. “Kita hadir di sini dengan tiga program, yaitu program tanggap darurat selama satu bulan, program pendampingan pengungsi, dan program jangka panjang. Dan apa yang kita lakukan hari ini adalah program jangka panjang kami,” tutur Nur Rajadaeng.
Dia berharap, dengan kehadiran Kampung Berkah Terpadu ini, masyarakat Luwu Utara yang menjadi korban bencana bisa segera hidup normal kembali.
“Kampung Berkah Terpadu ini adalah salah satu solusi kecil dari kami untuk ikut membantu meringankan beban warga terdampak bencana. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Pemda Lutra, TNI dan Polri yang telah hadir dalam kegiatan groundbreaking Kampung Berkah Terpadu,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Kampung Berkah Terpadu yang dilakukan di Luwu Utara ini adalah yang kedua dibangun. Yang pertama, PRI membangun Pemukiman Pengungsi Terpadu atau Kampung Berkah Terpadu di Pasigala (Palu, Sigi dan Donggala), yang hingga kini masih berjalan.
“Semoga kehadiran kita semua di sini menjadi wasilah atau kebaikan kita dunia akhirat,” pungkasnya. Turut hadir Sekda Armiady, Pembina PRI dr. Hisbullah, Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, Kepala DPRKP2 Syamsul Syair, Plt. Kepala DP2PA Andi Sarappi, dan Camat Baebunta Andi Yasir. (LH)