Crash Landing Malaja Air di Bandara Bua, 42 Meninggal Dunia & 28 Luka Parah,Begini Kronologisnya

ONLINELUWURAYA.COM,LUWU — Sebuah kecelakaan pesawat yang dialami Malaja Air akibat tergelincir hingga terbakar saat lending atau mendarat di Bandara Bua sekira 15.30 Wita, Selasa, (19/12/2017).

Dari 70 orang penumpang 42 orang dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini, 28 penumpang lainnya mengalami luka para sehingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.

Pada penerbangan dari Bandar Udara International Hasanuddin Makasaar menuju Bandar Udara Bua pesawat ATR 72-600 milik perusahaan Maskapai Malaja Air mengalami crash landing pada saat mendarat.

Kecelakaan ini diakibatkan kegagalan mati mesin (angine fail) pada mesin sebelah kanan sehingga pilot tidak dapat mendaratkan pesawatnya dengan sempurna dan jatuh sebelah kanan landasan pacu 35 (grid map sektor 16 D) dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah dan badan pesawat terbakar.

Demikian hasil simulasi dan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) atau Airport Emergency Exercise oleh pihak otoritas Bandar Udara Bua, Luwu.

Pada simulasi ini juga dilakukan upaya penyelamatan pada kru dan penumpang pesawat dengan melibatkan sejumlah instansi yang masuk dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat, yakni personil emergency Bandar Udara Bua, TNI, Polri, petugas kesehatan dari Puskesmas, RS Batara Guru Belopa, Damkar Luwu dan Palopo, PMI Luwu dan Palopo, BPBD Luwu.

Dalam upaya penyelamatan penumpang dan pengamanan lokasi terjadinya kecelakaan serta sterilisasi Bandara Udara Bua dapat dilakukan oleh tim selama kurang lebih 30 menit.

Kepala Bandar Udara Bua, Syarifuddin, mengatakan maksud dan tujuan pelaksanaan PKD tersebut untuk menguji kemampuan organisasi penanggulangan keadaan darurat penerbangan Bandara Udara Bua dalam kondisi sesungguhnya.

“Menguji dan mengingatkan kesiapan, keterampilan personil serta perlengkapannya dalam menangggulangi kondisi keadaan sesungguhnya. Menguji prosedur komando, komunikasi, dan koordinasi antar unit kerja internal maupun eksternal selain itu juga memberikan gambaran kepada pengguna jasa kebandarudaraan maupun masyarakat luas tentang kesiapan dan keterampilan segenap unit fungsional di Bandara Udara Bua,” ujarnya.

Kepala Bandara Bua mengharapkan pada pelatihan PKD tahun 2017 kemarin dapat memperbaiki kekurangan dari pelaksanaan latihan sebelumnya dan dapat meningkatkan kesesuaian personil di lapangan.

“Ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan dalam rangka perbaikan sistem PKD,” kuncinya.

Diketahui, simulasi Penanganan Keadaan Darurat ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Saiful Alam, Kadis Perhubungan Luwu Muh Aras, Kepala BPBD Luwu Muh. Jihad, Danramil Bupon, serta Kapolsek Bua.(AN)