ONLINELUWURAYA.CO, MAKASSAR — Wali kota Palopo H. M. Judas Amir, menghadiri South Sulawesi Economic Forum The Great Reset : Siapakah Kita Memasuki Tatanan Ekonomi Baru? Yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan di Sandeq Ballroom, Hotel Claro Makassar, Senin ( 7/12/2020)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso menyampaikan Pandemi covid-19 telah mengubah tatanan normal hidup dan bahkan melumpuhkan ekonomi di banyak negara kondisi tersebut memaksa kita untuk mendapatkan teknologi digital dalam aktivitas sehari-hari.
Perubahan menuntut kita Go Digital karena ekonomi digital dapat memberikan harapan untuk melihat ekonomi yang lebih baik dimasa yang akan datang ditengah gerakan Go Contactless untuk memutus penyebaran pandemi.
Namun di tengah perubahan besar ini perlu diperhatikan juga mengenai keamanan data sehingga diperlukan Go Confidential perubahan besar ini diperkirakan akan menghasilkan sektor perekonomian yang memiliki karakteristik.
Seiring dengan masih adanya pandemi termasuk pada perekonomian di dua triwulan terakhir ekonomi sulsel mengalami kontraksi namun pada triwulan ketiga tahun 2020 perbaikan kinerja ekonomi telah terlihat.
Sulawesi Selatan secara konsisten mampu mempertahankan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan nasional hingga november 2020 pemulihan ekonomi sulsel terus berlangsung.
Percepatan pemulihan perekonomian sulsel juga di dukung oleh infrastruktur yang kuat sebagai hak kawasan timur Indonesia sulsel memiliki bandara terbesar ke 4 di Indonesia dengan kapasitas penumpang meningkat 3 kali lipat pada tahun 2024 dan 8 kali lipat pada tahun 2044.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr yang sekaligus membuka acara menyampaikan Kemarin Presiden RI telah melaunching Ekspor Global 133 perusahaan dari seluruh provinsi termasuk Sulawesi Selatan tapi presiden belum merasa puas apa yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel.
Sehingga presiden menyampaikan harapan besarnya bahwa Sumber daya alam kita terus di dorong dengan terus membangun sinergitas tiada hari tanpa kolaborasi karena kita betul-betul menjadikan sulsel ramah investasi.
Kita menjadikan masalah secara kolektif dan membentuk team work untuk menyelesaikan persoalan.
Apresiasi juga disampaikan gubernur sulsel kepada Bupati/Walikota yang luar biasa dalam dua tahun ini terkait kecepatan kerja serta program-program strategis yang dilakukan.
Gubernur provinsi sulsel adalah wakil pemerintah pusat di daerah yang tugasnya adalah bagaimana mensupport kab/kota mengawal bupati/walikota yang mempunyai inovasi-inovasi baru dan kami akan memberikan reward kepada daerah yang memiliki inovasi yang mendorong perekonomian.
Tahun depan kita akan mulai memanfaatkan potensi industri kapal indonesia berkolaborasi untuk menyiapkan armada penangkapan yang modern dengan alat tangkapan yang lebih Bagus, jangkauan yang lebih jauh.
Dan kita juga terus mendorong kebutuhan infrastruktur seko menjadi menjadi salah satu ikon sebagai kawasan yang akan ditetapkan sebagai lumbung daging nasional.
Dengan terbukanya akses jalan ke seko dan kita akan menjadikan seko sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menjadi segitiga mas antara sulawesi tengah, sulawesi barat, dan sulawesi Selatan.
Kita juga membangun konektivitas antara Rantepao ke bua untuk menghubungkan antara Rantepao dengan bandara bua, menghubungkan Rantepao ke Luwu mengapa ini dilakukan agar perputaran ekonomi lebih baik.
Adapun narasumber pada kesempatan itu Ignasius Jonan, SE Menteri ESDM Kabinet kerja 2016-2019 serta Prof. Dr. Miranda S. Goeltom, SE., MBA Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004-2009. (*)