Wujud Nyata dalam Membangun Masyarakat yang Mandiri dan Berkelanjutan, PT Vale Kucurkan PPM Sebesar Rp64,803 Miliar di 2024

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU TIMUR — PT Vale Indonesia Tbk merealisasikan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di wilayah operasionalnya, yakni Sorowako (Luwu Timur), Pomalaa (Kolaka), dan Bahodopi (Morowali). Program ini bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial, melainkan wujud nyata komitmen perusahaan dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan.

Mengacu pada Kepmen ESDM No. 1824K/30/MEM/2018 tentang PPM, program ini mencakup delapan bidang prioritas, yakni pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi, pendapatan riil, sosial dan budaya, infrastruktur, kelembagaan, serta lingkungan hidup.

PT Vale merancang PPM dengan tiga pilar utama: pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan penghidupan berkelanjutan, dan penguatan resiliensi sosial-ekologi.

Director External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan, bagi PT Vale, PPM bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun hubungan harmonis antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan.

“Melalui pendekatan ini, Vale berharap dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah operasionalnya,” kata Endra Kusuma.

Komitmen PT Vale kepada masyarakat tdak hanya terbatas pada masa aktif penambangan, tetapi juga pada keberlanjutan hidup mereka setelah tambang berakhir. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan, agar mereka tetap berkembang dan mandiri tanpa bergantung pada aktivitas tambang.

Sebagai wujud nyata atas komitmen tersebut, pada tahun 2024, PT Vale mengalokasikan sebesar AS$4.000.198 atau setara Rp64.803.207.600 untuk pelaksanaan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di seluruh wilayah operasional PT Vale Indonesia.

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, disebabkan belum dimulainya kegiatan PPM Reguler di wilayah Pomalaa yang masih menunggu penetapan pejabat defenitif.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan berbagai program di seluruh wilayah operasional dengan rincian, Pendidikan USD 168.038, Kesehatan USD 294.546, Tingkat Pendapatan Riil USD 415.638, Kemandirian Ekonomi USD 882.497, Sosial Budaya USD USD 347.996, Sosial Lingkungan USD 179.188, Kelembagaan Komunitas USD 288.190, Pembangunan Infrastruktur yang Menunjang PPM USD 1.424.107

Capaian program meliputi:

– Subsidi listrik untuk 300 kepala keluarga (KK)

– Peningkatan lebih dari 15 fasilitas umum

– Penyediaan bus sekolah di lima desa, Balambano, Laskap, Pongkeru, Pasi-Pasi, dan Harapan. Dengan adanya sarana transportasi untuk anak sekolah ini, masalah keterbatasan transportasi dapat diatasi.

– Layanan kesehatan untuk masyarakat setempat mencakup pemeriksaan, konsultasi, perawatan, dan rujukan ke rumah sakit lain jika diperlukan. Pada kuartal pertama 2024, sebanyak 456 orang dari komunitas telah mendapat manfaat pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan beberapa kasus rujukan. Dukungan lainnya berupa program untuk 9 puskesmas di wilayah pemberdayaan.

– 41 pelajar/mahasiswa mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas

-115 petani mengikuti pelatihan pertanian organik dari 10 kelompok.

-Penanaman 600 pohon kelapa genjah untuk mendukung pertanian berkelanjutan

-113 pelaku UMKM mendapatkan pembinaan dan peningkatan daya saing

(**)

.