ONLINELUWURAYA.COM, PALOPO –Wali Kota Palopo HM. Judas Amir menerima penganugerahan Adipura dan Green Leadership yang di serahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK,) di Auditorium Dr.Soedjarwo Gedung Mandala Wanabakti, di Senayan Jakarta, Senin, (14/1/2019).
HM. Judas Amir yang di konfirmasi usai menerima Piala Adupura mengucapkan kesyukurannya. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga Adipura kembali di raih Kota Palopo.
” Ini adalah kesyukuran kita bersama, karena Adipura bukan diraih dari upaya seseorang namun kerjasama yang baik dari semua pihak tanpa terkecuali telah memberikan kontribusi dan telah menuai hasil yang maksimal dan nyata,” ungkap Judas.
HM. Judas Amir juga berharap prestasi kali ini bukan hanya menjadi ceremony belaka namun dapat diupayakan untuk dipertahankan pada tahun mendatang sehingga menjadi kebanggaan bagi semua pihak.
“Adipura bukan hanya kebanggaan pemerintah namun menjadi kebanggaan masyarakat, karena tanpa bantuan masyarakat Adipura tidak akan dapat kita raih,” tandasnya.
Berdasarkan undangan yang diterima HM. Judas Amir dari Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Jadwal penerimaan penganugerahaan berlangsung cukup ketat dan tertutup, kecuali bagi para undangan khusus begitupun dengan media peliputan.
Sesuai jadwal diawali dengan gladi resik lalu dilanjutkan dengan pembukaan oleh Master Of Ceremony Vlerina Daniel, lagu Indonesia Raya dan persembahan lagu dari paduan suara anak anak Tara Salvia.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan laporan menteri lingkungan hidup dan kehutanan RI, yang juga menyerahkan langsung plakat, sertifikat dan piagam penghargaan kinerja pengurangan sampah usai menyampaikan laporannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan Green Leadership serta penyerhan Piala Adupura Kencana dan Piala Adipura oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang kemudian menyampaikan arahan terkait penerimaan Supremasi tertinggi dalam bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
Wapres RI, H.M Jusuf Kalla pada kesempatan tersebut menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh kabupaten Kota yang berhasil menerima penghargaan.
Terkait Piala adipura yang merupakan supremasi tertinggi di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adalah kali keduanya dipersembahkan dimasa kepemimpinan HM. Judas Amir. Dimana sebelumnya Adipura diterima pada masa kepemimpinan beliau pada tahun 2015 lalu dan yang kedua di tahun 2018 yang diterima pada awal tahun 2019.
Turut mendampingi Walikota Palopo Judas Amir, pada penerimaan Adipura, Kadis DPMPTSP, Farid Kasim Judas, Kadis LH Kota Palopo Rachmat, beserta Kabag Humas Setda Kota Palopo Eka Sukmawati.
Untuk diketahui Sebelumnya Kota Palopo telah menerima lima piala Adipura pada masa pemerintahan Andi Tenriadjeng di tahun 2006, 2007, 2008, 2010 dan tahun 2012.
Sementara itu berdasarkan Release dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait Kota dan Kabupaten Wujudkan Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable City) tertanggal , 14 Januari 2019 menyampaikan
Program ADIPURA merupakan program nasional dan dilaksanakan setiap tahun, untuk mendorong kepemimpinan pemerintah kabupaten/kota dan membangun partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha, dalam mewujudkan sustainable city (kota berkelanjutan), yang menyelaraskan fungsi pertumbuhan ekonomi, fungsi sosial, dan fungsi ekologis dalam proses pembangunannya dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Dalam lima tahun pertama sejak pelaksanaannya di tahun 1986, program ADIPURA difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi Kota Bersih dan Teduh. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah memberikan penghargaan yang disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia kepada Kepala Daerah yang berhasil memimpin wilayahnya menjadi lingkungan yang bersih dan lestari.
Di awal tahun 2019, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memberikan anugerah ADIPURA Periode 2017-2018 kepada 146 penerima penghargaan, yang terdiri dari 1 (satu) Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 Sertifikat Adipura, dan 5 (lima) Plakat Adipura, serta Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah kepada 11 (sebelas) kabupaten/kota
Seiring dengan ADIPURA, KLHK juga akan memberikan penghargaan Green Leadership bertajuk Anugerah NIRWASITA TANTRA untuk Periode 2018. Penghargaan ini disampaikan oleh Wapres Jusuf Kalla kepada 3 (tiga) Gubernur, 6 (enam) walikota, dan 6 (enam) Bupati.
Anugerah NIRWASITA TANTRA diberikan kepada Kepala Daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten, yang dinilai berhasil menunjukan kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja, sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan, guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Penghargaan Green Leadership juga diberikan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota yaitu kepada 3 (tiga) DPRD Provinsi, dan 10 (sepuluh) DPRD Kabupaten/Kota yang dinilai memiliki komitmen pada aspek-aspek kunci lingkungan hidup di daerah, antara lain penyusunan peraturan daerah masyarakat adat, pengelolaan sampah, dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), respon DPRD terkait tugas pengawasan anggaran dan dukungan politik, dalam menyelesaikan persoalan lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, serta inovasi politik DPRD sesuai kewenangannya dalam urusan bidang lingkungan hidup.
Program ADIPURA merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam mendorong implementasi kebijakan lingkungan dengan pendekatan wilayah, pendekatan impletementasi kebijakan persampahan, dan pendekatan implementasi kebijakan penghijauan.
Salah satu kriteria penilaian dalam
penghargaan ADIPURA adalah dalam hal Implementasi atas amanat UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; Upaya dan hasil dalam memenuhi target nasional pengelolaan sampah, yaitu pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% pada 2025; serta upaya yang mendorong Pengelolahan sampah secara terpadu mulai dari atas sampai dengan hilir di setiap kabupaten/kota.
Prinsip utama penerapan ADIPURA yaitu pelibatan peran aktif masyarakat dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran sebagai kunci perubahan perliaku; terpasangnya sistem pengelolaan sampah dengan basis sistem teruji dan data yang akurat terverifikasi, serta pemenuhan ruang terbuka hijau sesuai dipersyaratkan peraturan dan undang-undang; menjadi dasar pergeseran paradigma pengelolaan sampah yang harus bergerak ke hulu sehingga upaya-upaya pengurangan sampah menjadi penentu (determinant) yang penting; dan pengklasifikasian kota menurut leveled playing system, artinya kota dan kabupaten dan akan bersaing dalam level, kapasitas sistem pengelolaan sampah dan pemenuhan ruang terbuka hijau yang setara.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) KLHK,Rosa Vivien Ratnawati, menyampaikan, melalui program ADIPURA, pemerintah kota dan kabupaten diharapkan dapat mendukung target pengelolaan sampah sebesar 100% pada tahun 2025, dan menjadi salah strategi nasional pengelolaan sampah 2025 dengan cepat dan terukur, sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden No. 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah. (Hms)