ONLINELUWURAYA.COM, LUTIM —54 hari jelang hari pencoblosan pilcaleg 2019 tensi politik semakin memanas, harapan akan pilkada damai sedikit tercoreng oleh oknum yang coba memperkeruh situasi dengan merusak alat peraga kampanye caleg tertentu, pengrusakan alat peraga kampanye caleg tertentu dengan motif sengaja ataupun tidak sengaja merupakan tindakan tidak terpuji yang justru dapat menimbulkan prasangka oleh masyarakat akan kualitas calonnya maupun kualitas para pendukungnya.
Pengrusakan alat peraga kampanye di beberapa dapil baik tingkatan DPRD kabupaten/Kota, provinsi dan DPR RI menimbulkan reaksi dari berbagai elemen masyarakat, tokoh masyarakat sidrap wa lenri beranggapan bahwa pengrusakan APK oleh oknum tidak bertanggung jawab mencerminkan ketidak dewasaan dalam berdemokrasi
“Banyak hal bisa melatarbelakangi pengrusakan tersebut salah satunya adalah adanya kepanikan dari salah satu caleg akan elektabilitas kompetitornya yang mungkin memiliki pergerakan yang cukup membahayakan kapasitasnya,” urai wa lenri warga Tanru Tedong, Kabupaten Sidrap.
Sementara itu relawan calon anggota DPR RI Dapil 3 sulsel dari partai Nasdem dr Ani Nurbani, yang tergabung dalam sahabat Ani nurbani melihat hal tersebut sebagai jalan pendewasaan dalam berdemokrasi
“Kami melihat ada proses yang sedang terjadi dalam dinamika berpolitik di Sulawesi Selatan, jika tahun tahun politik beberapa tahun lalu kita melihat begitu banyak terjadi pengrusakan APK caleg, tahun ini justru jarang terjadi, artinya masyarakat sudah cukup dewasa dalam mencerna iklim demokrasi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan,” ujar Adam
Lanjutnya, kalaupun ada pengrusakan terhadap APK caleg tertentu kami yakin itu hanya pergerakan segelintir orang yang masih gagal move on dalam menerima kenyataan berdemokrasi, entah calonnya yang kurang Percaya diri atau lawan politiknya yang terlalu kuat.
” Intinya mari berpolitik santun dan beradab, baliho jangan dijadikan sasaran demokrasi toc pemilik hak suara kembali kepada masyarakat,” pungkas Sahabat Ani Nurbani ini. (*)