Tangis Haru dr Ani Nurbani Pecah di Wawondula, H.Sukis: Insya Allah ‘Tangis’ Menuju Kemenangan

ONLINELUWURAYA.COM, LUTIM — Tim pemenangan calon anggota DPR RI dapil 3 Sulsel dari partai Nasdem dr Ani Nurbani melakukan konsolidasi di desa Wawondula, Kecamatan Towuti, Sabtu (2/3/2019)

Konsolidasi berlangsung meriah, dihadiri langsung oleh Ketua DPD Partai Nasdem Luwu Timur, Irwan Bachri Syam dan rombongan diterima di kediaman tokoh masyarakat wawondula H Sukis.

Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi dan konsolidasi tim pemenangan tersebut calon anggota DPR RI dapil 3 Sulsel dr Ani Nurbani dalam sambutannya tak kuasa menahan rasa haru akan dukungan penuh masyarakat Wawondula kepada dirinya, sesekali Bu dokter mencoba menegarkan diri dengan menahan tangisnya saat menjelaskan alasan dirinya maju sebagai Calon anggota DPR RI.

“Kedekatan emosional saya dengan warga masyarakat Towuti begitu sangat terasa, tanpa embel-embel caleg pun tiap pekan pasti saya ada di daerah ini, begitu pun setelah saya memastikan diri maju sebagai caleg. Dukungan penuh masyarakat wawondula kepada saya dan pak ketua begitu sangat terasa takkala dukungan itu menyeluruh dari semua lapisan masyarakat, kenapa saya selalu bilang jika kecamatan Towuti ini adalah bagian terindah dalam hidup saya, karena di tempat ini saya merasa memiliki keluarga baru yang sangat istimewa,” ungkapnya.

Lebih lanjut dr Ani Nurbani menambahkan bahwa berkiprah di dunia politik awalnya bukan pilihan buat saya.

” Setelah mencermati keinginan iklhas pak ketua untuk memberikan manfaat bagi orang banyak maka detik itu pula saya yakinkan diri bahwa politik kemanusiaan memang bukan pilihan tetapi sebuah kewajiban guna memakmurkan rakyat,” lanjutnya.

Sementara itu tokoh masyarakat Wawondula, H Sukis melihat tangis Haru seorang perempuan adalah suatu bentuk kejujuran hati, seorang perempuan biasanya menagis hanya dalam keadaaan bahagia atau ikhlas dan satunya lagi karena ingin memberontak tapi tak punya upaya.

” Bu dokter mengatakan sesuatu dari dalam hatinya, ketika hari ini ibu dokter menangis haru didepan kita semua, maka pada waktunya tiba tangis haru itu kita balas dengan menghantar Bu dokter meneteskan air mata kemenangan,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca. (*)