Lewati ke konten
ONLINELUWURAYA.CO, PALOPO — Dalam rangka memperingati Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo melalui PKRS bersama KSM (THT, Bedah, Interna, Urologi, dan Obstetri Gynekologi) menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan. Acara ini berlangsung di ruang tunggu Rawat Jalan RSUD Sawerigading, Senin (21/7/2025).
Penyuluhan ini menghadirkan empat narasumber dokter spesialis, masing-masing dr. Muhammad Sidharta Krisna, Sp.U (Materi Kanker Prostat), dr. Mifta Nurindah, Sp.OG (Materi Kanker Serviks), dr. Rahmiaty Purnama, Sp.PD (Materi Deteksi Dini Benjolan di Leher dan Kanker Nasofaring), serta dr. Adliah Purnawaty Harifuddin, Sp.B, M.Kes (Materi Tumor Parotis) Direktur RSUD Sawerigading melalui panitia kegiatan menyampaikan bahwa penyuluhan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker, sekaligus memberikan informasi mengenai upaya pencegahan, deteksi dini, hingga langkah pengobatan yang tepat.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih memahami tanda-tanda awal kanker serta pentingnya melakukan pemeriksaan secara rutin,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang hadir. Mereka tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan seputar gejala kanker yang sering diabaikan. Beberapa peserta mengaku merasa lebih tenang setelah mendapat penjelasan langsung dari para dokter spesialis.
Kanker kepala dan leher merupakan salah satu jenis kanker yang masih sering terlambat terdeteksi di Indonesia. Faktor risiko seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, hingga paparan zat karsinogenik menjadi penyumbang tingginya angka kasus. Karena itu, edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting untuk menekan angka kejadian penyakit ini.
RSUD Sawerigading Palopo berkomitmen untuk terus melakukan program edukasi kesehatan serupa secara berkala. Selain penyuluhan, pihak rumah sakit juga mendorong masyarakat agar tidak ragu memeriksakan diri ketika merasakan keluhan, karena deteksi dini merupakan kunci utama keberhasilan terapi kanker. (**)
