ONLINELUWURAYA.COM, SOROWAKO — PT Vale Indonesia Tbk merupakan perusahaan tambang nikel kelas dunia yang dimana untuk Indonesia mencakup 3 provinsi di pulau Sulawesi. Salah satu perusahaannya terletak di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
PT Vale Indonesia menggunakan sistem penambangan berupa open gas mining. Untuk kegiatan produksinya berintegrasi dengan komitmen menjaga kelestarian lingkungan.
Komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan tersebut dengan cara mereklamasi dan merehabilitasi lokasi lahan pasca tambang, mengembalikan ekosistem seperti semula, menjaga kualitas air, udara dan mengolah limbah – limbah B3
Seperti diketahui bersama untuk mereklamasi dan merehabilitasi lokasi lahan pasca tambang, PT Vale telah menyiapkan bibit di atas lokasi seluas 2,5 Ha dengan 200 jenis tanaman dan 53 diantaranya tanaman lokal seperti bibit Damar (Agathis SP), dan lain-lain yang terletak di Jalan Sumantri Brojenogoro (Nursery – DP.21), Sorowako, Kabupaten Luwu Timur.
Tanaman yang berada di lokasi Nursery tersebut jika sudah waktunya digunakan akan di bawa ke lokasi lahan pasca tambang untuk di tanam minimal bisa mendekati ke kondisi awal atau kembali ke fungsi hutan semula demi kelangsungan hidup flora dan fauna sekitarnya. PT Vale juga sudah melakukan reklamasi 700 ribu bibit pohon pertahun dan merehabilitasi 110 ha lahan setiap tahunnya.
Selain itu PT. Vale berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, untuk mencapai hal itu seluruh aktivitas mengacu pada kebijakan transparansi, menghargai hak-hak pemegang saham, perlindungan lingkungan, pengembangan karyawan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat tempat PT Vale beroperasi.
PT. Vale memahami sepenuhnya aktivitas pertambangan akan membawa dampak terhadap lingkungan seperti air, tanah dan kualitas udara.
Maka dari itu upaya-upaya untuk menimalisir dampak tersebut PT. Vale berinvestasi daalam perbaikan kualitas udara diarea produksi, tahun 1997 -2009 investasi jutaaan dollar US dalam proyek pengurangan partikel emisi dengan memanfaatkan teknologi elektrostatik presititetor dan back house emisi partikuler terus berkurang setiap tahunnya.
Untuk pengelolaan Air limbah dengan menggunakan teknologi lamella gravity setler yaitu pembangunan kolam-kolam pengendapan.
Ditambah lagi PT Vale memiliki tiga bendungan yakni di PLTA Larona, Balambano dan Karebbe di Blok Sorowako.
Ketiga bendungan tersebut memiliki desain bendungan dengan memperhitungkan potensi gempa maksimum yang mungkin terjadi di suatu wilayah dengan mempertimbangkan seismisitas (misalnya patahan ataupun tektonik) dari wilayah di sekitar operasi perusahaan. Bendungan tersebut sudah mengimplementasikan aturan dan ketentuan tentang keamanan bendungan seperti pembangunan sistem peringatan banjir (flood warning system) di daerah aliran sungai (DAS) dan permukiman warga.
Bendungan tersebut memiliki dokumen perizinan serta Sertifikat Keamanan Bendungan dari Komisi Keamanan Bendungan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 72/PRT/1997 tentang Keamanan Bendungan. Dimana Komisi Keamanan Bendungan pun secara berkala melakukan audit terhadap bendungan PT Vale.
Sedangkan untuk pengembangan masyarakat dimana kegiatan reklamasi mencipatakan kesempatan kerja dan berusaha. Dari pekerjaaan reklamasi, rehabilitasi dan pemeliharaan lahan pasca tambang di Sorowako melibatkan kontraktor-kontraktor lokal.
Untuk menyempurnakan program pengembangan masyarakat, tahun 2013 PT Vale merintis program terpadu pengembangan masyarakat atau PTPM yang bergulir 5 tahunan di wilayah Luwu Timur. Pengelolaan PTPM melibatkan unsur pemda, dan masyarakat yang tergabung dalam tim koordinasi.
Di tahun 2019 ini PT. Vale meluncurkan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) yang melibatkan Pemerintah dan masyarakat di wilayah pemberdayaan yang bertransformasi menjadi program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM). Program ini memanfaatkan dana Corporate Sosial Responsibilty (CSR) PT. Vale Indonesia yang diluncurkan bertepatan peringatan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Luwu Timur. Program ini menyentuh 38 desa pada empat wilayah pemberdayaan PT. Vale Indonesia.
Program pengembangan masyarakat juga terdapat di Bahdopi, Morowali Sulteng dan Pomalaa Kolaka, Sultra. Di tahun 2013 dana pengembangan masyarakat mencapai 50 juta US Dollar dan setiap tahunnya terus bertambah hingga tahun 2019.
Kesimpulannya PT.Vale sudah melakukan pertambangan yang berkelanjutan dan sudah berkontribusi pada peradaban untuk generasi yang akan datang.
Penulis menyimpulkan hal seperti diatas karena melihat langsung proses kegiatan penambangan dan pengolahan Nickel, pemanfaatan energi terbarukan, serta pengelolaan lingkungan dan analisis dampak sosial di kegiatan PT. Vale Indonesia (PT.VI) “Media Visit” Batch I yang diselenggarakan di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, 27 – 31 Maret 2019 lalu.
Penulis : Andi Alamsyah