ONLINELUWURAYA.COM, JAKARTA — Presure lanjutan Aktivitas Pertambangan PT. Gema Kreasi Perdana (PT. GKP) pada sejumlah institusi pemerintahan sepertinya tidak berjalan mulus, Intervensi dari sejumlah orang tak dikenal hampir tiap saat meneror bahkan ada pihak yang melakukan sabotase sound system (pengeras suara) untuk menggagalkan gerakan yang telah direncanakan Forum Mahasiswa Pemerhati Investasi Pertambangan (Forsemesta) Sulawesi Tenggara pada tanggal 13 Agustus 2019.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Presidium Forsemesta Sultra, Muhamad Ikram Pelesa saat dikonfirmasi awak media perihal aksi demonstrasi yang akan dilakukan pihaknya pada hari ini (13/8). Ia mengatakan pihaknya terpaksa harus menunda pelaksanaan aksi demonstrasi lanjutan gerakan presure tolak tambang wawonii sebab pengeras suara yang akan digunakan pada aksi tersebut disabotase oleh orang yang tak dikenal.
“Kami terpaksa menunda aksi pada beberapa hari kedepan, karena sound system yang kami akan gunakan disabotase dan tiba-tiba tidak bisa digunakan padahal minggu kemarin masih bagus. Kami duga ini dilakukan oleh perusahaan yang sedang kami presure, sebab beberapa hari terakhir ini ada orang mengaku pihak perusahaan yang melakukan ancaman teror terhadap saya,” ucapnya.
Forsemesta Sultra berencana menggelar aksi di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Ditjen Hubungan Laut, KOMNAS HAM RI dan KLHK RI dengan tuntutan pengevaluasian IUP PT. GKP Diwawonii, kemudian pengusutan dugaan kasus HAM yang ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan dan permohonan penolakan/pencabutan izin pelabuhan khusus PT. GKP.
“Rencana pada gerakan lanjutan ini sasarannya ke Ditjen hubla Kemenhub RI, KOMNAS HAM RI dan KLHK RI dengan tuntutan pengevaluasian IUP PT. GKP Diwawonii, kemudian pengusutan dugaan kasus HAM yang ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan dan permohonan penolakan/pencabutan izin pelabuhan khusus PT. GKP,” terang Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI ini
Lebih lanjut Mahasiswa pascasarjana Manajemen CSR Universitas Trisakti ini menegaskan setelah rapat internal forsemesta sultra, pihaknya bersepakat melaporkan acaman intervensi yang dilakukan oleh beberapa oknum tak dikenal kepolda metrojaya. Selain itu mengagendakan ulang aksi demonstrasi tolak tambang wawonii dalam waktu dekat agar tak membuat perusahaan tersebut merasa menang.
“Kami sudah rapat internal, hasilnya kami sepakat untuk segera melaporkan orang-orang itu. Selain itu diagendakan ulang aksinya dalam waktu dekat, agar tak membuat perusahaan tersebut merasa menang,” tegasnya. (*)