ONLINELUWURAYA.CO, LUWU — PT Masmindo Dwi Area (MDA) sebagai perusahaan emas terbesar di Luwu raya memulai proses tambang dengan lahan 14.300 hektar dengan target pembebasan lahan saat ini adalah 1.400 Ha atau 10 persen dari luas keseluruhan area kontrak karya (14.300 Ha) .
Dimana diketahui masih fase kompensasi lahan dan juga tengah mempersiapkan konstruksi dan akan massif pada 2024 dan berencana akan melakukan percetakan emas batang pertama tapi bukan emas murni tetapi batangan yang namanya Sore/Bullion (emas yang masih bercampur mineral lain) di pertengahan 2025 mendatang.
Hal itu diungkapkan saat menggelar Media Sharing Session III dengan tema ‘Mendaur Berita, Menambang Sejahtera’ di Aula Bappelitbangda Luwu, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Sabtu, 16 November 2023.
Sedikitnya 60 media lokal di Kabupaten Luwu yang mengikuti kegiatan itu, yang terbagi dalam dua kelas dan berlangsung selama dua hari.
Kegiatan ini dibuka secara langsung Kepala Dinas ESDM Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel), diwakili Kepala Cabang Dinas Wilayah 3 Palopo, Ezra Silalahi.
Selain perwakilan media lokal, hadir juga beberapa pemateri, termasuk perwakilan Dinas ESDM Pemprov Sulsel, Manager Site PT Masmindo, Sekretaris Kominfo Kabupaten Luwu, Anwar Amir, serta jurnalis nasional senior, Albert Kuhon, sebagai pemandu kegiatan.
Kepala Teknik Tambang atau Manager Site Masmindo, Mustafa Ibrahim, dalam memberikan sambutan menjelaskan kegiatan ini sudah session ketiga, dimana kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun lalu sebanyak dua kali.
“Mudah mudahan selama dua hari ini kita mendapatkan informasi tentang pertambangan, dan bagaimana mendaur berita secara berimbang.
Selain sharing tentang tambang, juga nanti ada kegiatan sharing tentang bagaimana memberitakan. Harapan kami dalam perjalanan bisa mendapatkan pemberitaan yang berimbang,” harapnya.
Selain itu, Mustafa juga menjelaskan tentang Awak Mas Masmindo adalah perusahaan tambang yang bergerak di bidang mineral emas, dan menjadi perusahaan tambang emas pertama di Sulsel.
Kontrak Karya kami adalah genarasi ke VII yang ditanda tangani oleh presiden pada tahun 1998, dan akan berakhir pada 2050,” jelasnya.
“Dalam mewujudkan cita-cita itu, kami harap dukungan semua pihak salah satunya adalah media. Kami dalam melaksanakan kegiatan tentu mengikuti perundang undangan pertambangan.
Saat ini, progres Masmindo masih dalam tahap kompensasi lahan dan tengah mempersiapkan konstruksi yang akan massif pada 2024 mendatang. Dan rencananya di pertengahan 2025 akan melakukan percetakan emas batang pertama )bukan emas murni)tetapi batangan yang namanya Sore/Bullion (emas yang masih bercampur mineral lain dan masih harus melakukan proses pemurnian.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Luwu, Anwar Amir, dalam sambutannya mengatakan PT Masmindo dalam pelaksanaan kegiatan yang berulang ini sudah dengan tata kelolah yang baik.
Dan berharap kedepannya Masmindo terus menjalin kerjasama yang baik dengan media dan terus membuka ruang komunikasi yang baik.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan beberapa materi dari Masmindo yakni kaidah pertambangan yang baik, dan Dinas ESDM Pemprov Sulsel pengelolaan pertambangan yang baik. Dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. (*)