ONLINELUWURAYA.CO, PALOPO — Pemerintah Kota Palopo menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka menyikapi dinamika perkembangan sosial dan ekonomi di Kota Palopo menghadapi pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Wali Kota Palopo, Selasa (2/6/2020).
Wali Kota Palopo HM. Judas Amir menyampaikan pada rapat koordinasi ini kita meminta pendapat seperti apa keputusan dari berbagai stakeholder yang bisa kita jadikan pedoman bersama dalam menangani kondisi menghadapi new normal covid-19.
“Marilah kita bersama-sama membahas seputar penanganan Covid-19 ini dalam menuju New Normal di Palopo, saya tak mau keliru mengambil keputusan, harus kita pikirkan bahwa masalah kesehatan (coronavirus) ternyata berdampak luas kepada masalah lain misalnya ekonomi (pasar), pendidikan (sekolah), agama (ibadah) dan sebagainya,” jelas Wali Kota
“Disinilah pentingnya pertemuan ini, supaya kota Palopo yang kita cintai ini bisa kembali normal seperti sediakala, bagaimana anak-anak kita bisa sekolah, masjid dan rumah-rumah ibadah bisa dibuka kembali, begitupun pasar, dan semuanya,” tandas Judas.
Ditambahkan, meskipun Kota Palopo tetap berada pada zona hijau tapi tidak ada yang bisa meyakini bahwa kedepan kita akan jauh dari segala kemungkinan kita akan tetap sehat untuk itu mari kita bersatu untuk kota palopo kedepan”.
Terkait masukan atau saran yang disampaikan peserta rapat koordinasi, Wali Kota menyampaikan kepada seluruh pengurus Mesjid menjadi wajib untuk menganalisa kondisi lingkungannya masing-masing apakah sudah bisa dilaksanakan shalat berjamaah di mesjid masing-masing.
“Contohnya kita analisa jamaah kita seperti yang sering datang beribadah apakah tidak ada yang terkena batuk,” ungkapnya.
Pengurus mesjid dengan para jamaah supaya betul-betul mengikuti protokol kesehatan dan sekaligus membuat kesepakatan apakah sudah bisa dilaksanakan shalat berjamaah di mesjid tersebut. Dan segera mungkin agar seluruh pengurus mesjid dan gereja di undang untuk menyampaikan pendapat apa yang menjadi patokan menteri agama bisa di implementasikan secara baik menurut kondisi.
“Bahwa mereka harus tau dalam lingkungannya sekitar mesjid itu seperti apa. Jadi mereka sendiri yang akan melihat kondisinya,” pungkasnya
Namun terkhusus pula untuk sekolah SD, SMP, SMA, SMK, semuanya harus dengan skenario perencanaan bagaimana nantinya jika sudah dibuka, bagaimana protokol kesehatannya.
“Kita akan tangguhkan jika ada pihak sekolah masih menurut pandangan belum bisa melakukan hal tersebut. Sehingga nanti jelas bisa di pertanggungjawabkan secara kesehatan duniawi, yang Insha Allah anak-anak masuk sekolah di jamin kesehatannya,” harap Judas
Namun, Wali Kota mengingatkan semua persoalan yang telah di bahas tergantung protokol kesehatannya bagaimana nantinya. Dan meminta kepada pihak Dinas kesehatan agar bisa menempelkan selembar kertas terkait protokol kesehatan bagaimana kepada masing-masing rumah.
“Kalau Pemerintah mengajak warga masyarakat agar tidak melakukan perkumpulan, dan termasuk mencari solusi menjadi tugas Pemerintah,” tuntasnya.
Sementara itu, ketua DPRD Kota Palopo Hj. Nurhaenih, menyarankan ini menjadi rekomendasi terhadap pemerintah Kota Palopo untuk menentukan kebijakan yang terbaik yang sudah di dengarkan tadi bersama. Dimana memang kita perlu berhati-hati terkait penerapan new normal nantinya.
“Seperti salah satu contohnya, nanti jika sekolah di buka, semua guru harus di rapid tes karena bisa saja anak-anak masuk ke sekolah bisa terjangkit virus dari gurunya,” pintanya.
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Palopo Hasanuddin M terkait keputusan menteri dalam negeri tentang pedoman tatanan normal baru, mungkin nantinya bisa menjadi pedoman bagi Bapak Wali Kota untuk mengambil kebijakan.
Hadir pula Wakil Wali Kota Palopo, H. Rahmat Masri Bandaso, Sekda Firmanza DP, SH., M.Si, Wakil Ketua Pengadilan Agama, Azimar Rusydi, Kasdim 1403/Swg Suparman, yang mewakili kepala kejari dan Kapolres serta Para Pimpinan Perangkat Daerah Kota Palopo, para ketua partai, Kepala sekolah, Rektor, Ketua BEM, tokoh agama serta undangan lainnya. (HMS)