ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara rampungkan pembukaan akses jalan antar desa di Kecamatan Rampi dengan posisi alat berat tiba di Desa Tedeboe.
Hal itu dilaporkan Camat Rampi, Suryadi, Kamis (26/8) kemarin kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTRKP2 Luwu Utara, Machful Jaya mengatakan akses jalan selebar 4 meter telah sampai di desa terakhir Kecamatan Rampi yakni Desa Tedeboe.
“Pembukaan akses jalan yang menghubungkan semua desa di Rampi rampung dikerjakan Dinas PUTRPKP2 Luwu Utara. Tahun anggaran ini akses jalan dimulai di batas Desa Rampi ke Desa Tedeboe dengan jarak sekira 5 kilo meter. Keadaan badan jalan dengan struktur berpasir membuat kondisi jalan tidak stabil atau labil terutama jika terguyur hujan,” terang Machful saat dikonfirmasi, Jumat (27/8) di Masamba.
Machful menjelaskan, saat ini pemeliharaan jalan terus dilakukan dengan menjaga existing jalan.
“Karena keterbatasan anggaran sehingga saat ini belum dilaksanakan penguatan struktur jalan menjadi beton atau pun penguatan dinding jalan namun tetap dilakukan pemeliharaan karena mengingat banyak yang rusak karena curah hujan yang cukup tinggi dan tanah yang labil,” ucapnya.
Ke depan setelah membuka akses jalan sampai pada desa terakhir Kecamatan Rampi dan dilakukan perbaikan di beberapa titik ruas jalan, pihak PUTRKP2 juga akan membuka kembali akses jalan Belanda yang berada di wilayah Desa Pincara Kecamatan Masamba hingga ke Lekke yang masuk dalam wilayah Kecamatan Rampi.
“Untuk tahun ini target kurang lebih 9 km jalan alternatif yakni membuka kembali jalan Belanda untuk menghindari jalan yang sudah ada di daerah ketinggian (tikungan SS dan Lappelila). Sebenarnya ruas Masamba – Onondowa ini secara keseluruhan sepanjang kurang lebih 84 km seluruhnya sudah dibuka dan dilebarkan, dan pada prinsipnya sudah bisa dilalui kendaraan roda 4 pada awalnya. Namun kondisi struktur tanah yang sebagian besar mengandung tanah berpasir maka ruas jalan tersebut sangat rentan mengalami kerusakan sehingga kondisi saat ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, hanya roda dua. Terlebih masih adanya jalur jalan yang berada pada ketinggian dan diperparah dengan struktur tanah berpasir. Olehnya itu Pemda mengambil langkah-langkah alternatif yakni mencoba membuka kembali jalur lama yakni yang dikenal sebagai jalan Belanda dimana kontur jalannya berada pada kaki bukit sehingga lebih mudah nantinya untuk dilalui oleh kendaraan,” jelas Machful. (cc/Rn)