Pasutri Jatuh ke Jurang di Lokasi Bekas Longsor Desa Minanga Rongkong, Korban Patah Tulang, HMRI Minta Pemkab Lutra Bertindak

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA —Sepasang suami istri dilaporkan jatuh ke jurang saat mengendarai sepeda motor di jalan sempit yang melintasi area bekas longsor yang hingga kini belum mendapatkan penanganan permanen

Peristiwa tragis terjadi pada selasa, 15 April 2025, di Desa Minanga, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara dan kejadian berlangsung cepat.

Seorang anak yang turut berada di lokasi langsung mencari bantuan ke warga sekitar. Berkat kesigapan anak ini dan masyarakat, proses evakuasi dapat segera dilakukan, meski berlangsung sulit karena medan curam dan licin.

Untuk diketahui, salah satu dari korban mengalami patah tulang, sementara korban lainnya juga mengalami luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan intensif.

Menurut keterangan warga, jalan di lokasi kejadian sangat licin akibat aliran air dari sisa longsor yang membawa lumpur ke permukaan jalan.

Kondisi ini sangat membahayakan pengendara, terlebih di jalur yang tidak dilengkapi pengaman jalan atau rambu peringatan.Jurang tempat jatuhnya korban merupakan bagian dari bekas longsor yang belum ditangani secara permanen.

Masyarakat telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mereka, namun belum ada tindakan konkret dari pihak terkait.

Menanggapi peristiwa ini, Koordinator Humas dan Advokasi Himpunan Mahasiswa Rongkong Indonesia (HMRI) mengatakan “Kami menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Tapi duka saja tidak cukup. Pemerintah tidak boleh menunggu korban berikutnya baru bertindak. Sudah terlalu sering warga Rongkong dihadapkan pada risiko bencana karena infrastruktur yang tidak layak. Ini bukan sekadar kecelakaan—ini adalah kelalaian yang berulang,” tegas ARWAN.

“Isu ini sudah beberapa kali kami soroti, namun sayangnya belum mendapat perhatian yang cukup dari pihak terkait. Dengan dilantiknya bupati luwu utara baru, kami menitip pesan untuk lebih serius dalam menyelesaikan masalah ini dan berharap ada perubahan nyata, khususnya terhadap hal-hal yang langsung membahayakan nyawa masyarakat.

Selain itu, ia juga menyoroti kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam hal mitigasi bencana:

“Penanganan pascabencana tidak cukup hanya dengan pembersihan darurat. Harus ada upaya sistematis untuk mencegah jatuhnya korban susulan. Kami mempertanyakan sejauh mana peran BPBD dalam mitigasi jangka panjang di wilayah rawan seperti Rongkong,” tambahnya.

Koordinator HMRI juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat:

“Kami mengajak seluruh warga, terutama yang beraktivitas di jalur-jalur rawan longsor dan jurang terbuka, untuk lebih berhati-hati dan saling mengingatkan. Keselamatan kita adalah tanggung jawab bersama.”Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah hak dasar setiap warga, dan negara hadir bukan hanya untuk mencatat korban, tetapi mencegahnya sejak awal,” kuncinya.

Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan dari pihak Pemkab Lutra. (*)