ONLINELUWURAYA.COM, LUWU — Tidak henti-hentinya Kabupaten Luwu di landa musibah, kini banjir bandang terjang tujuh desa di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu, Senin (19/8/2019).
Banjir tersebut terjadi sejak pukul 01.00 dini hari.
Tujuh desa yang terendam banjir yakni, desa di Kecamatan Larompong yakni Desa Rante Belu, Desa Riwang dan Desa Buntu Matabing. Di Kecamatan Larompong Selatan yakni, Desa Sampano, Desa Dadeko, Desa Salusana dan Desa Temboe.
Di Kecamatan Larompong, ratusan rumah warga terendam. Termasuk fasilitas pendidikan seperti TK, dua sekolah dasar, MTs, dan sekolah MA. Termasuk persawahan milik warga.
Desa Rante Belu sebanyak 200 unit rumah terendam, dua unit sekolah TK, sekolah SDN tiga unit, sekolah MTs satu unit dan sekolah MA 1 unit, dan tanah persawahan yang sudah panen
Di Kecamatan Larompong Selatan, juga merendam ratusan rumah warga dan persawahan warga.
Kepala BPBD Kabupaten Luwu, Rahman Mandari, menuturkan, banjir yang menerjang dua kecamatan di Luwu tidak menimbulkan korban jiwa.
“Namun banjir mengakibatkan kerugian materi warga yang tidak sedikit. Selain rumah, fasilitas pendidikan banjir juga menggenangi sejumlah area persawahan warga bahkan sempat menyebabkan kemacetan poros trans sulawesi hingga berjam-jam,” tuturnya.
BPBD Luwu melaporkan upaya yang dilakukan saat dan pasca banjir yakni menerjunkan tim TRC BPBD Luwu langsung melakukan peninjauan ke lokasi kejadian, mengevakuasi barang barang warga, mengambil mendata dan mendokumentasikan tempat kejadian.
“Banjir ini terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi sejak minggu malam hingga dini hari. Debit air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter dan menggenangi jalan poros,” kunci Rahman.
Dari pantauan tadi siang ketinggian air di jalan, mencapai lutut orang dewasa, kendaraan tidak dapat melintas. Arus lalulintas lumpuh total.
Mobil yang nekat menerobos banjir, mogok dan harus didorong warga bersama personil Polres Luwu dan BPBD, yang siaga di lokasi.
“Sudah hampir enam jam lumpuh total, kami evakuasi warga menggunakan mobil operasional Sat Shabara,” kata AKP Abu Bakar, Kasat Shabara Polres Luwu.
Penumpukan kendaraan terjadi dari dua arah. Ratusan kendaraan masih mengantri hingga lima kilometer. Untuk mengurai penumpukan kendaraan, polisi memberlakukan buka tutup jalan.
“Mobil truk dan sebagian mobil angkutan umum, kita upayakan bisa melintas, tapi harus ekstra hati-hati,” kata AKP Muhtari, Kasat Lantas Polres Luwu. (*)