ONLINELUWURAYA.COM,WALMAS —- Penjual pakaian impor bekas atau cakar (cap karung) di Pasar Karetan,Kabupaten Luwu, diserbu pembeli. Terlihat calon pembeli saling berlomba memilih pakaian yang terhambur di atas terpal.
“?Buka baru.. buka baru!” teriak penjual yang semakin membuat pembeli berlomba mendekat dan membongkar barang bekas impor layak pakai itu.
Penyebutan nama pakaian impor bekas dengan sebutan cakar sudah familiar. Cakar merupakan akronim dari cap karung. Istilah itu berawal sejak serbuan pakain impor bekas sekitar akhir tahun 80-an.
Pakaian yang dikemas dalam karung-karung besar menjadikan orang menyebutnya dengan pakaian cakar alias cap karung.
Warga senang membelinya karena harga yang ditawarkan sangat sangat murah.
Harga celana dan pakaian anak-anak hanya Rp 10 ribu – Rp 15 ribu,celana panjang levis hanya berkisar Rp 50 ribu.
Selain pakaian, sepatu kulit harganya berkisar Rp 20 ribu. Baju kaos hanya Rp 10 ribu. Ada juga tas wanita yang ditawarkan berkisar Rp 20 ribu. Bahkan yang paling rendah harganya adalah baju kaos anak-anak hanya Rp 1000.
Untuk berburu cakar kualitas bagus dan branded (bermerk), tidak sedikit warga yang datang jauh-jauh hanya untuk membeli pakaian impor bekas di Pasar Karetan.?
Mereka saling berebut untuk memilih cakar yang cocok dan berkualitas.
“Apalagi kalau cakarnya buka baru Pak, pembeli rela menunggu di tempat kami,” kata Lina, salah seorang pedagang cakar di Pasar Karetan,Jumat(25/11/2017)pagi.
Hal ini juga dibenarkan Ira. Menurutnya, cakar banyak diminati warga karena selain harganya murah dibanding harga pakaian baru, kualitas cakar juga jauh lebih bagus.
Di Pasar Karetan, kata Ira, ramai didatangi warga pada Selasa dan Jumat.
“Pasar ini dibuka hanya hari selasa dan jumat,” katanya.
Terpisah, Hera, pembeli dari Palopo mengaku ke pasar karetan hanya untuk membeli cakar dikarenakan murah dan kualitasnya lumayan.(AY)