ONLINELUWURAYA.COM, JAKARTA — Kenapa pilihan Presiden Joko Widodo, memilih Andika Perkasa menjadi KSAD di Kamis (22/11/2018) di Istana Negara, pagi tadi.
“Coba dilihat saja. Perjalanan karier Pak Andika, saya kira sudah memenuhi semuanya,” jelas Presiden RI Joko Widodo.
Lalu Jokowi menambahkan ,” Kami melihat rekam jejak Pak Andika pernah di Kopassus, Pangdam, Kostrad, penerangan (Kadispenad), pernah Komandan Paspampres. Semuanya komplet,” tambahnya.
Presiden Jokowi, mengatakan awalnya ada empat nama diusulkan hingga dibawa ke meja kerjanya. Nama-nama itu masukan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun, Jokowi enggan menyebutkan tiga nama selain Andika, yang dilantiknya Senin pagi tadi jadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono.
Tapi menurut Jokowi ” Pilihan itu sudah melalui banyak perhitungan “.
Presiden Jokowi, selaku Panglima tertinggi TNI ini menegaskan keputusan pemilihan didasarkan perjalanan karier menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono.
Hal ini disampaikan menyikapi singkatnya masa kerja Andika sebagai Pangkostrad, jabatan sebelum KSAD.
KSAD yang baru dilantik juga tak diberi tugas khusus . Tentu sebagai mantan pengawalnya Presiden, Andika mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan setelah menjabat.
“Enggak usah tugas khusus. KSAD yang baru tahu apa yang harus dilakukan buat bangsa dan negara. 100 persen tahu,” jelas Jokowi ini.
Andika Perkasa resmi di lantik Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018) pagi. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD ditetapkan 22 November 2018.
Andika mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Jokowi, Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, dan pejabat lainnya. Ia juga menandatangani jabatan sebagai KSAD.
Sebelum menjabat KSAD, Andika menduduki posisi Pangkostrad sejak 23 Juli 2018. Dia juga dipercaya menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, dua hari setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden RI ke-7.
Lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu sebelumnya telah malang melintang di Kopassus.(JNN-NAS)