Inovasi Terbaru Vale : Limbah Nikel Disulap Menjadi Paving Block

ONLINELUWURAYA.CO, SOROWAKO — PT Vale Indonesia di area IGP Sorowako Limonite Ore telah melakukan beberapa inovasi terbaru untuk meningkatkan fasilitas sekitar kantor agar area kerja menjadi tempat yang aman dan nyaman. Salah satunya penggunaan paving block yang materialnya berbeda dengan area lain. Paving Block yang digunakan di IGP Sorlim merupakan material sisa pemurnian ‘slag/terak’.

Proses Pembuatan Paving Block dari Slag

Dalam proses pembuatannya dimulai dari material slag cair yang berasal dari smelter dengan suhu 1500 derajat celcius dituang ke dalam bejana slag/slag pot. Slag kemudian diangkut oleh slag carrier ke TPS Slag west -delaney dump, sesampainya di dumping point TPS slag cair akan ditumpahkan atau dituang untuk proses pendinginan dan pengerasan menjadi padatan secara alami.

Untuk membantu percepatan proses pendinginan agar aman dalam proses pemanfaatan di lapangan dibutuhkan bantuan air sebagai media pendingin. Setelah dinyatakan dingin berdasarkan assesment dan sudah berbentuk padatan. Material slag sudah bisa dimanfaatkan untuk membantu pembatuan atau pengerasan di lapangan, Proses pemanfaatan ini menggunakan bantuan alat gali backhoe dan dump truck.

Adapun untuk pembuatan paving block material slag dibawa ke batching plant untuk dilakukan crushing dan penyaringan menyesuaikan ukuran yang dibutuhkan. Material slag hasil screening dengan ukuran <40 mm kemudian dicampur dengan semen Portland dan bahan lainnya. Paving block yang telah dibuat di batching plant, kemudian dibawa ke Enggano dan dipasang pada jalur pejalan kaki.

Perbedaan Paving Block Slag dengan Paving Block Biasa

Perbedaan Paving block memakai slag dapat dilihat dari tekstur dan dimensi baloknya, Paving blok slag lebih besar dimensinya sedangkan paving blok biasa dimensinya kecil. Dengan ini PT Vale Indonesia telah berinovasi dalam Menambang Kebaikan dengan memanfaatkan material sisa pemurnian menjadi material yang layak pakai.

Potensi Besar Limbah Slag

Slag, atau terak, adalah limbah samping dari proses peleburan bijih logam yang memiliki kandungan oksida logam dominan. Dengan sifat fisik yang keras, slag memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti paving block, beton, batako, pengerasan jalan, dan shotcrete.

Dalam konstruksi, slag nikel juga dimanfaatkan sebagai bahan pengeras aspal dan material bangunan lainnya.

Melalui inovasi ini, PT Vale tidak hanya mengurangi dampak limbah industri, tetapi juga menciptakan pertambangan yang berkelanjutan dengan memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Inovasi Berkelanjutan untuk Lingkungan dan Operasional Tambang

PT Vale Indonesia (PTVI) Growth Project Sorlim telah menambah inovasi terhadap pertambangan berkelanjutan untuk lingkungan dan operasional tambang.

Dengan melakukan pemanfaatan terhadap limbah nikel (slag) menjadi paving block untuk jalur pejalan kaki. Hasil uji material paving block dari limbah nickel (slag) menunjukkan menunjukkan kuat tekan paving block tergolong dalam bata beton mutu A dengan kuat tekan lebih besar dari 40 Mpa berdasarkan standar SNI 03-0691-1996.

Telah terpasang sebanyak 500 paving block dari limbah nickel (slag) untuk jalur pejalan kaki di Enggano. Hal ini dapat mengurangi penimbunan slag di TPS (tempat penyimpanan sementara) dan mendukung circular economy. Inovasi ini mendukung keberlanjutan dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan.

Dengan demikian limbah nikel (Slag) bukan hanya untuk pengerasan jalan tambang tetapi juga sudah dimanfaatkan untuk pembuatan paving blok yang bermanfaat untuk perusahaan dalam ‘Menambang Kebaikan’ pada aspek penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. PT Vale Indonesia percaya bahwa tidak ada masa depan tanpa pertambangan, dan tidak ada pertambangan tanpa masa depan. Ini semua tergantung dari kita dan berawal dari kita: #StartsWithMe.

Bersama Membangun Masa Depan

Tahun 2024 juga menjadi momentum penting bagi pengembangan proyek-proyek strategis seperti
Pomalaa, Bahodopi, dan Sorowako Limonit. Secara kolektif, proyek-proyek ini telah mencapai 13,3
juta jam kerja tanpa kematian atau cedera serius.

Proyek pengembangan tambang Morowali berada di jalur yang tepat untuk mencapai 70% dari target tahunannya dan ditetapkan untuk selesai tepat waktu pada triwulan ketiga tahun 2025 dengan belanja modal yang lebih efisien. Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi, yang ditandatangani dengan GEM Co., Ltd. pada 10 November 2024, merupakan langkah besar menuju fasilitas yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama, dengan investasi sebesar AS$1,4 miliar.

Proyek pengembangan tambang Pomalaa sedang dalam proses penyelesaian pada triwulan kedua tahun 2026. Sementara itu, kolaborasi kami dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. pada proyek HPAL Pomalaa terus mengalami kemajuan yang pesat. Inisiatif ini akan semakin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.

Izin lingkungan untuk proyek pengembangan tambang bijih limonit Sorowako telah diberikan pada
akhir tahun 2024. Izin tersebut akan memungkinkan Perseroan untuk terus maju dengan rencana perluasan proyek pada tahun 2025.

Tentang PT Vale Indonesia Tbk
PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) sebagai bagian dari Group MIND ID adalah pemimpin global dalam pertambangan nikel berkelanjutan yang berakar kuat di Indonesia dan berkomitmen pada prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

Dengan praktik pertambangan hijau yang inovatif dan penggunaan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air, PTVI secara signifikan mengurangi jejak karbonnya. Beroperasi dengan izin hingga 2035, PTVI memainkan peran penting dalam transisi energi global, memasok nikel yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, energi terbarukan, dan teknologi hijau.

Komitmen PTVI terhadap keberlanjutan melampaui aktivitas pertambangan, dengan fokus pada reklamasi lahan, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pengembangan komunitas. Diakui secara global atas kinerja ESG yang kuat, PTVI menetapkan standar baru untuk pertambangan yang etis, memimpin Indonesia dalam dekarbonisasi industri, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau.

(ANDI ALAMSYAH)