ONLINELUWURAYA.COM, MALILI — Pencanangan Gebyar Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019 diperingati serentak di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Luwu Timur. Pencanangan gebyar HPSN tersebut dilaksanakan dengan menggelar apel pagi. Khusus di Kecamatan Malili, pencanangan gebyar HPSN itu dipimpin langsung Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, di Halaman Kantor Syahbandar Malili, Kamis (21/2/2019).
Sejumlah elemen turut hadir dalam pencanangan HPSN di Kecamatan Malili tersebut diantaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Andi Tabacina Akhmad, Kepala BKPSDM, Kamal Rasyid, Camat Malili, Nur Saifullah, aparat Kecamatan, Kepala Desa se-Kecamatan Malili dan aparatnya serta Kepala Sekolah se-Kecamatan Malili.
Pencanangan Gebyar HPSN itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler dan dilanjutkan penyerahan secara simbolis botol air minum berkali pakai atau Tumbler kepada Camat Malili, Nur Saifullah.
“Peringatan HPSN 2019 mengingatkan kita untuk peduli terhadap persoalan sampah. Bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat dan masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan membuat persoalan sampah semakin pelik,” kata Husler.
Menurutnya, harus ada gerakan bersama dan upaya sinergis sesuai tema HPSN tahun ini yakni “Sinergi Upaya Kelola Sampah Oleh Masyarakat, Dunia Usaha, dan Pemerintah/Pemerintah daerah”. Hal ini telah ditindak lanjuti dengan mengusung tema skala Kabupaten yakni “Gebyar HPSN 2019 Menuju Lutim Beken atau Lutim Bersih dan Keren” yang berlangsung mulai tanggal 21 Februari hingga 21 Mei 2019 dengan harapan bisa lebih optimal, semarak dan membumi.
Tekad untuk Luwu Timur Bersih dan Keren telah sejalan dengan Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga yang disingkat Jakstrada yang memuat rencana aksi penanganan dan pengurangan sampah hingga tahun 2025.
Sebagai gambaran, tahun 2018 persentase pengurangan sampah di Kabupaten Luwu Timur baru mencapai 6,05 persen dan masih jauh dibawah target sebesar 18,3 persen. Maka untuk memicu percepatan implementasi Jakstrada, dilakukan dengan gerakan membawa kantong belanja ramah lingkungan, membawa botol minum berkali pakai (Tumbler), program eco office dan lain sebagainya.
“Pembagian botol minuman berkali pakai ini untuk mengajak masyarakat mengurangi sampah botol minuman dan ini harus dimulai dari aparat Pemerintah dulu sebagai pemberi contoh,” kunci Husler. (hms/ikp/kominfo)