Febriany Eddy ‘Wonder Women’ di HUT ke-55 PT Vale

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU TIMUR — Sosok Wonder Women tidak hanya ada didunia film, kita juga bisa melihat langsung dan bercengkrama dengan seorang perempuan yang merupakan “Wonder Women’ didunia nyata yang dimiliki oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT.Vale) yang tak lain adalah Febriany Eddy, CEO PT.Vale.

Tepat dimalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) yang berpusat di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu, (29/07/2023) beberapa waktu lalu, kami (Jurnalis Red) melihat langsung sosok Febriany Eddy yang tiba di lokasi acara dengan menggunakan baju kaos oblong warna abu-abu Navy dengan celana levis warna hitam langsung menyalami dan berjabat tangan dengan orang-orang yang duduk dikursi undangan dengan melemparkan senyuman kebaikan dan ketulusan, termasuk kami pun didatangi oleh orang nomor 1 di PT Vale serta langsung bercengkrama dengan semua yang hadir saat itu.

Sosok Febriany Eddy ini merupakan salah satu kunci utama sehingga kehadiran PT.Vale bisa diterima di semua elemen masyarakat dari tingkat bawah hingga paling atas.

CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, HUT Vale kali ini adalah untuk seluruh pihak yang berjalan bersama PT Vale. “Tema HUT ini adalah ‘semua berarti, semua berharga’, karena kami tahu, setiap elemen masyarakat – siapapun baik itu masyarakat maupun pemerintah daerah, karyawan PT Vale – semuanya berkontribusi. Jadi, hari ini kita ingin semua aktif berpartisipasi untuk menikmati acara hari ini,” harap Febri sapaan akrabnya dihadapan ribuan masyarakat Luwu Timur, Sabtu, (29/07/2023)

PT.Vale menghadirkan hiburan musik dari band papan atas Cokelat, hingga memberikan deretan apresiasi untuk karyawan. Selama satu hari, Lapangan Persesos Sorowako diisi oleh rangkaian acara yang bertajuk “5elaras Festival”.

Sejak pagi hari, ‘5elaras Festival’ diramaikan dengan senam pagi dan aksi bersih lingkungan. Kemudian dilanjutkan dengan expo di booth yang telah disediakan. Booth yang mengisi festival ini antara lain, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, booth untuk pameran daur ulang sampah, serta booth bagi pemerintah desa/kecamatan dan komunitas. Tenda kesehatan dari tim HSOR PT Vale juga hadir di festival ini.

Lalu, pada siang hingga malam hari, PT Vale mengundang kelompok musisi lokal dari empat kecamatan, yakni Nuha, Wasuponda, Towuti, dan Malili, untuk menghibur masyarakat. Perseroan juga memberi panggung bagi talenta muda untuk berkolaborasi, yakni band karyawan dan direksi “Pit Stop”, serta penampilan siswa-siswa Akademi Teknik Sorowako (ATS) yang duet dengan komunitas Pelita Mandiri.

CEO perempuan pertama di industri tambang ini mengungkapkan, 55 tahun merupakan periode yang cukup panjang untuk membuktikan konsistensi dan komitmen sebuah perusahaan. Puncaknya, pada kunjungan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, yang meminta tambang di Indonesia mengikuti praktik keberlanjutan PT Vale. Oleh karena itu, Febri meminta para pemangku kepentingan tetap mendukung perseroan.

“Saya mohon doa dan restu dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah agar PT Vale bisa tetap eksis merayakan ulang tahun untuk beberapa dekade mendatang,” ungkapnya.

Dalam waktu 55 tahun, PT Vale telah menghasilkan beberapa capaian terkait operasi yang berkelanjutan. Sejak awal beroperasi, jauh sebelum kebijakan hilirisasi mineral, PT Vale telah menerapkan pertambangan terintegrasi. Perseroan tidak hanya menambang bijih nikel, tetapi juga melakukan pemrosesan di pabrik pengolahan. Kemudian, pada 1979, komitmen keberlanjutan untuk mewujudkan energi bersih telah terlihat dari pembangunan PLTA pertama, yakni PLTA Larona. Pengoperasian PLTA milik perseroan berlanjut pada 1999 dan 2011. Seluruh aset ini menelan investasi lebih dari 1 miliar dollar Amerika Serikat.
Kemudian, pada 2007 hingga 2023 ini, PT Vale juga terus berinovasi untuk mengefisiensikan penggunaan energi, serta menggunakan energi ramah lingkungan. Tonggak baru pada 2022 lalu adalah uji coba truk listrik, dan pada 2023, melalui peresmian pertambangan terintegrasi Indonesia Growth Project (IGP) Morowali. IGP Morowali akan menjadi tambang pertama yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebagai sumber energi.

Tak kalah penting juga, yaitu mempertahankan kejernihan air Danau Matano, dan konservasi keanekaragaman hayati di Sorowako, daerah yang dilintasi garis Wallacea. Sejak 2015, PT Vale memulai proyek manajemen air limpasan senilai USD6,2 juta. Proyek ini membangun lebih dari 100 kolam pengendapan, pangkalangkai waste water treatment, dan fasilitas penjernihan air Lamella Gravity Settler (LGS).

Sementara itu di tempat yang sama Bupati Luwu Timur Budiman menyatakan, HUT 55 PT Vale menjadi berkah bagi masyarakat di daerahnya, karena dapat merasakan euforia melalui rangkaian acara, setelah dua tahun tanpa ‘acara besar’ karena pandemi Covid-19.

Bupati juga mengajak segenap pemangku kepentingan untuk bersama menjaga wilayah Luwu Timur, yang juga dijuluki Bumi Batara Guru. Ditutup sebaris pantun, bupati mengajak segenap lapisan masyarakat untuk menjaga PT Vale.

“Mari kita jaga wilayah kita, mari kita jaga PT Vale Indonesia secara bersama-sama. Ke restoran makan ikan lele, I love you PT Vale,” ucapnya disambut dengan tepuk tangan

Dibawah kepemimpinan Febriany Edi, PT Vale menyiapkan panggung hiburan untuk masyarakat Luwu Timur yang dimana sesi hiburan pembuka diawali dengan penampilan Ligia, paduan suara gabungan dari siswa dan pelajar Akademi Teknik Sorowako (ATS) dan anak-anak berkebutuhan khusus yang tergabung di komunitas Pelita Mandiri. Kemudian, panggung diisi dengan tarian kontemporer gabungan budaya Nusantara.

Acara dilanjutkan dengan penampilan band yang beranggotakan musisi dari empat area pemberdayaan. Mereka memberi ‘kado’ HUT PT Vale dengan menyanyikan lagu ciptaan mereka ‘Semua berarti, semua berharga’.

PT Vale memberi apresiasi pada perusahaan kontraktor lokal dan nasional. Selain itu, CEO PT Vale juga menandatangani Buku Kumpulan Karya Vale Journalist Writing and Photo Competition (JWPC). Selanjutnya, Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago, meluncurkan Wellness Program 2023-2024, sebagai bentuk dorongan dan fasilitasi perseroan untuk membangun gaya hidup sehat untuk karyawan dan kontraktor.

Dimalam puncak HUT, PT Vale menyajikan hiburan musik pamungkas, dengan penampilan salah satu diva dangdut Iis Dahlia yang membawakan tiga lagu. Serta dilengkapi dengan penampilan grup musik Cokelat, yang pada lagu terakhir ‘Bendera’, ikut mengajak direksi PT Vale dan keluarga untuk bernyanyi bersama.

Ada yang menarik dari sosok perempuan Febriani Eddy saat penampilan grup Music Cokelat, ia mengajak karyawan Vale, dan teman-teman jurnalis bersama lompat-lompat sambil ikut menyanyikan lagu dari band Cokelat untuk melepas kelelahan dan beban pikiran.

Selama berada di Sorowako, baik Iis Dahlia maupun Cokelat, mengaku mengagumi keasrian wilayah operasi PT Vale ini.

Iis Dahlia mengatakan, “Saya seperti tidak berada di tambang. Saya seperti di tempat rekreasi dan sedang healing,”.

Sementara, Kikan, vokalis grup band Cokelat, Kikan mengaku senang karena momen kembalinya sepanggung dengan band ini setelah 12 tahun dapat berlangsung di Sorowako.

“Kami senang akhirnya bisa datang ke sini. Kota yang sangat indah. Kami kemarin sempat ke Danau Matano, sangat indah,” tambahnya.

Pada puncak HUT Vale, CEO PT Vale Febriany Eddy disaksikan Director Environment and Permit Management Zainuddin dan Bupati Luwu Timur Budiman, mengumumkan pembukaan taman ini bagi publik. Taman Kehati akan dibuka bertahap, mulai Pukul 07.00-17.00 pada hari Sabtu dan Minggu.

Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading adalah fasilitas yang dikembangkan dari Nursery PT Vale. Taman Kehati menjadi sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati, tempat rekreasi, dan sarana olahraga jogging. Taman ini telah diresmikan pada 30 Maret 2023 lalu oleh Presiden Joko Widodo.

Tidak hanya sebatas di HUT ke-55 PT. Vale, Febriany Eddy yang sejak 29 April 2021 lalu resmi menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”)

Sebelum menjabat sebagai CEO, Febriany Eddy sudah berkarier selama 14 tahun di PT Vale dan mengisi berbagai posisi penting di dalam organisasi.

Perempuan yang menjabat level manajemen senior atau C-Suite pada industri pertambangan masih sangat terbatas, bahkan terhitung jari.

Bahkan, di tataran global, peran perempuan dalam mengisi posisi strategis pada perusahaan tambang untuk jenjang C-Suite hanya 13,2 persen

Perempuan yang menjabat level manajemen senior atau C-Suite pada industri pertambangan masih sangat terbatas, bahkan terhitung jari. Bahkan, di tataran global, peran perempuan dalam mengisi posisi strategis pada perusahaan tambang untuk jenjang C-Suite hanya 13,2 persen

Siapa Febriany Eddy dan bagaimana perjalanan karirnya sehingga kini menjadi perempuan pertama di Indonesia sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan

Perempuan yang biasa akrab disapa Febri ini sudah bekerja di Vale selama hampir 14 tahun. Dia juga memiliki rekam pengalaman kerja internasional selama hampir 22 tahun di industri finansial maupun pertambangan. Sebelumnya, ia pernah bekerja untuk Pricewaterhouse Coopers di Jakarta berdurasi 5,5 tahun dan 1,5 tahun di Amsterdam, Belanda.

Lahir di Palembang, 44 tahun silam, Febri banyak terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional perihal uji tuntas keuangan di lingkup Vale secara global.

Ia adalah lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan pemegang titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore. Febri pernah menjabat Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan Vale Indonesia selama 3 tahun.

Febri pernah pula bertugas di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.

Sekembalinya ke Indonesia, Febri menjabat sebagai CFO Vale Indonesia pada 2018-2019, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO & Presiden Direktur

Febri menyatakan berkomitmen memimpin Vale Indonesia atau perusahaan dengan kode saham INCO itu dalam melaksanakan agenda pengembangan di Bahodopi, Pomala, dan Sorowako, yang didorong oleh tujuan perusahaan yakni memberi kontribusi dari pertambangan kepada masyarakat secara keseluruhan dan membawa kemakmuran bagi semua.

“Terlepas dari tantangan yang luar biasa, kami berkomitmen untuk menerapkan praktik karbon netral dalam memproduksi nikel, material penting untuk rencana dekarbonasi dunia,” kata Febri.

Kiprah Febriany Eddy kemudian mengantarkannnya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015. Dengan begitu, ia termasuk satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri tambang

Ibu dari dua anak–Kyra dan Evan–ini terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen pada tahun 2019. Ia juga aktif menyuarakan kesetaraan, keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), Indonesia Business Council for Women Empowerment (IBCWE)

Saat ini Febri menjabat sebagai Vice Chairman Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Kecintaannya terhadap alam Indonesia membuat dirinya menekuni hobi menyelam dan menjadikan keberlanjutan sebagai misi pribadi.

Tidak hanya itu, CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Febriany Eddy beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai salah satu dari 20 perempuan paling berpengaruh versi Fortune Indonesia, dan sebelumnya juga telah dinobatkan sebagai perempuan inspiratif versi Forbes Indonesia.

Forbes Indonesia dan Fortune Indonesia merupakan majalah bisnis dan finansial terkemuka yang setiap tahunnya memberikan apresiasi pada sosok pemimpin dunia dengan berbagai latar belakang profesinya.
Febriany Eddy dinilai sebagai  seorang perempuan dan CEO mampu memberikan inspirasi bagi perempuan lainnya di dunia, khususnya di sektor pertambangan.

Fortune Indonesia merilisi 20 nama wanita paling berpengaruh atau Most Powerful Women, yang menjadi sosok kuat dan berperan penting mengatasi isu ancaman global.

Perempuan yang dipilih tersebut dinilai berpengaruh besar pada perubahan, dan dampak yang dihasilkan olehnya bersama perusahaan atau lembaga di sektor masing-masing.

Sejak menjadi CEO PT Vale pada 29 April 2021, ada banyak kebijakan strategis yang dilahirkan Febriany Eddy bersama manajemen PT Vale.

Diantaranya terkait komitmen Febriany Eddy dalam menekan emisi karbon di perseroaan dan ini tercantum dalam roadmap  2050.

Febri juga merasakan besarnya tantangan sebagai pemimpin saat pandemi Covid-19 meninggalkan dampak ke banyak sektor.

“2021 menantang sekaligus meretas banyak potensi. Tantangan paling pelik jelas masih datang dari Covid-19 dengan dampaknya yang dirasakan secara global. Namun, di tengah situasi penuh cobaan tersebut, kita diajarkan untuk mengasah ketahanan dan ketabahan kita; untuk tetap tenang sekaligus waspada,”ujar  Febriany Eddy yang sebelumnya pernah menjadi Deputy CEO dan Chief Financial Officer (CFO) di PT Vale.


Setelah Febriany Eddy menjadi CEO, ia banyak mendatangkan kegembiraan dan mencatatkan sejarah dalam dunia pertambangan karena di Indonesia, peran perempuan untuk level manajemen senior atau C-Suite di industri pertambangan masih sangat terbatas.


Secara global pun, hanya 13,2% perempuan yang mengisi posisi ini merujuk pada laporan S&P Global Ratings yang dirilis pada 2020 lalu.


“Saya percaya satu hal, bahwa terlepas dari laki-laki atau perempuan, pada akhirnya keberhasilan kita ditentukan oleh tekad masing-masing dari kita untuk tumbuh dan berkembang. Saya tidak menampik bahwa saya pun pernah merasa minder. Dulu, saya mengira, saya harus berpikir dan bertindak layaknya seorang pria untuk bisa sukses di industri ini,” ucapnya.

Bukti Febriany Eddy merupakan “Wonder Women” ia pernah menjadi pembicara pada peringatan International Women’s Day (IWD) atau Forum Hari Perempuan International, Selasa, (8/3/2022) lalu.


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kearney, sebuah firma konsultansi manajemen asal Amerika yang didirikan pada tahun 1926 sebagai cabang dari McKinsey & Company.
Mengusung tema “ Be Bold, Make Change”, kegiatan yang dilaksanakan virtual untuk skala Asia Tenggara akan mengulas tentang prospek pekerjaan perempuan dimasa depan.


Pada forum tersebut Kearney, Stanley Black & Decker, dan Egon Zehnder akan mempresentasikan sebuah studi yang berfokus pada bakat perempuan, serta visi para pemimpin perempuan di masa depan bagi perempuan.

Tahun 2022 lalu, IWD2022 UN Women mengangkat tema “Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan”, sebagai pengakuan akan kontribusi perempuan yang memimpin adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Mereka terlibat dalam inisiatif keberlanjutan di berbagai belahan dunia, dan partisipasi serta kepemimpinan mereka menghasilkan aksi iklim yang lebih efektif. Sebagai agen perubahan, kesetaraan mereka adalah bagian dari solusi menuju masa depan yang berkelanjutan.

PT Vale Indonesia Tbk menjadi salah satu perusahaan bergerak dibidang industry tambang nikel juga sangat menjunjung tinggi terkait kesetaraan gender.

Pada kesempatan itu, CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy membagikan kisahnya dalam menyemangati kaum perempuan di dunia untuk terus mencapai segala apa yang dicita-citakannya.

Febri menuturkan, apa yang telah diraih saat ini bukan hal mudah, karena tekadnya begitu besar untuk memanfaatkan setiap peluang baik demi mewujudkan keinginannya.

“Untuk bisa sukses selalu bisa memanfaatkan sebuah kesempatan, jika tak ada kesempatan maka ciptakanlah. Saya bisa menjadi seperti saat ini bukan perkara mudah, karena semuanya dimulai dari bawah dengan segala keterbatasan yang ada. Tapi yakin dan selalu percaya, jika semua bisa diwujudkan walau harus didera rasa khawatir terkait kegagalan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, hal yang senantiasa dipegang teguh sampai saat ini bahwa tidak ada hal yang mudah diraih dengan jalan pintas, semua butuh perjuangan. Dan, selalu belajar dari setiap apa yang terjadi dalam hidup ini.

“Saya selalu belajar setiap hari, bahwa hari ini akan lebih baik dari hari esok serta selalu belajar dari setiap tantangan yang dihadapi. Penting menjadi perempuan yang kritis, dan penting untuk bersikap baik dengan diri sendiri karena kebahagian itu kitalah yang menciptakan termasuk dalam membangun karir,” jelasnya.

Febriany Eddy juga tak henti memotivasi dan mengajak seluruh kaum perempuan untuk meningkatkan skill disegala bidang. Jika mampu, kenapa tidak untuk bisa ditempatkan pada bekerja pada posisi yang biasa dikerjakan kaum laki-laki.

“Keberagaman menjadi penting untuk melahirkan inovasi dari sudut pandang yang berbeda, serta untuk mengakses talenta-talenta terbaik yang selama ini belum kita jaring. Sesuai dengan Ambisi kita untuk menjadi organisasi yang dimotori oleh SDM kompeten,” ujarnya. (Andi Alamsyah)