Di Palopo, Kurikulum 2013 Belum Diterapkan Merata

ONLINELUWURAYA.COM – Kurikulum 2013 mulai diimplementasikan semenjak tahun pelajaran 2013/2014 lalu diseluruh penjuru Indonesia, termasuk di Kota Palopo. Namun, secara khusus sekolah-sekolah yang ada di Kota Palopo belum menerapkan Kurikulum 2013 secara menyeluruh. Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palopo, Akram Risa saat ditemui Radar Luwu Raya, Senin (5/6/2017).

“Di Palopo baru sebahagian sekolah di tingkat SMP dan SD yang menerapkan Kurikulum 2013,” jelas Akram.

Meski begitu, Akram menyebutkan jika sebahagian sekolah, masih menggunakan Kurikulum KTSP. Untuk itu, Didsdik Kota Palopo berupaya untuk menerapkan Kurikulum 2013 secara menyeluruh pada tahun 2019 mendatang.

“Pada tahun 2019 nanti, baru Kurikulum 2013 wajib untuk diterapkan. Di tingkat SMP sederajat di Kota Palopo, baru 12 dari 14 sekolah yang menerapkan. Sementara untuk tingkat SD sederajat, tercatat sebanyak 52 dari 65 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013,” beber Akram.

Tak hanya itu, bahkan dengan tegas Disdik Kota Palopo ini membantah rumor yang berkembang dikalang sekolah, jika Disdik Kota Palopo memberi rekomendasi dan mengintervensi penyaluran buku kesekolah-sekolah. Untuk itu, kata dia, jika Disdik Kota Palopo menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada sekolah terkait pengadaan buku.

“Tidak ada yang seperti itu, terkait rekomendasi dari Dinas. Urusan pengadaan buku, kita serahkan kepada masing-masing sekolah untuk menyesuaikan dengan Kurikulum,” tamdasnya.

Sekedar diketahui, Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama, begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP.

Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan esensi Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. (ali-her)