Demo Minta Keringanan Biaya Kuliah untuk Korban Banjir Bandang, Puluhan Mahasiswa Unanda di Skorshing dan di Drop Out

ONLINELUWURAYA.CO, PALOPO — Aksi yang menuntut keringanan biaya kuliah oleh puluhan mahasiswa Teknik Sipil Universitas Andi Djemma (Unanda) berbuntut sanksi ringan hingga Drop Out (DO) dari pihak Kampus, Senin (5/10/2020)

Keputusan tersebut disampaikan oleh Rektor Unanda melalui surat keputusan nomor:1031/KM.7/023/IX/2020, tentang penetapan sanksi kepada mahasiswa yang melanggar peraturan dan tata tertib kampus.

Keputusan itu adalah hasil dari rapat senat. Pihak kampus menerangkan bahwa keputusan itu diambil atas beberapa dasar.

“Mereka (Mahasiswa) dapat sangsi DO, karena telah keras melanggar tata prilaku, dan putusan ini sudah melewati prosedural yang ada,” terang Wakil Rektor 1, Bidang Akademik Unanda, Dr Suardi, (5/20/2020).

Diketahui, Unanda melakukan sanksi kepada puluhan mahasiswa, hingga memutuskan DO kepada enam mahasiswa Prodi Teknik Sipil yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi menuntut penurunan SPP sebesar 50%, Pencopotan Wakil Rektor II dan Penggratisan SPP bagi mahasiswa terdampak banjir bandang Luwu Utara.

Dr Suardi, menerangkan bahwa kampus telah mengakomodir beberapa tuntutan tersebut, seperti penggratisan SPP bagi Mahasiswa korban banjir bandang Luwu Utara.

“Kami telah mengakomodir permintaan adik-adik mahasiswa, tapi tidak semuanya. Untuk tuntutan penurunan SPP sebesar 50%, kami sudah berusaha mengambil jalan tengah dengan melakukan pengurangan sebesar 100 ribu. Itu pun sudah kami paksakan, Unanda sudah memasang biaya SPP sangat rendah, bahkan Unanda merupakan kampus yang SPPnya terendah di Luwu Raya, biaya paling tinggi hanya 1,6 Juta, itu pun masih bisa diangsur,” terangnya.

Dr Suardi menambahkan, jika kami melakukan penurunan SPP sebesar 50%, itu akan mengakibatkan kampus mengalami resesi keuangan.

“Dampak paling fatalnya, yaitu bisa saja kampus Unanda gulung tikar, atau tutup,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, pihak kampus telah melakukan berbagai upaya persuasif, tapi tidak membuahkan hasil.

Salah satu efek dari penyegelan kampus, yaitu gagalnya Akreditasi Prodi Ekonomi Pembangunan.

Selain itu, atas adanya penyegelan itu, agenda yang lain juga terganggu.

“Penyegelan kampus yang dilakukan para mahasiswa teknik mengakibatkan lumpuhnya proses akademik, perkuliahan, keuangan, dan kemahasiswaan,” kuncinya.

Selain sangsi DO, Unanda juga melakukan skorsing selama dua semester dan memberikan surat peringatan kepada mahasiswa lainnya yang melakukan pelanggaran ringan

Sementara itu salah satu pemerhati Pendidikan di Kota Palopo yang enggan disebutkan namanya mengatakan kok adek mahasiswa yang demonstrasi tersebut mereka sampai di skorsing dan ada yang di DO oleh pihak Kampus Unanda

” Apa susahnya temui mahasiswa, tidak ada ji yang dirusak, aktivitas juga tidak ada. Tunttan mereka juga manusiawi. Inikan Pandemi, orang tua Ndak punya duit, makan saja susah,” ungkap pemerhati Pendidikan ini. (*)

Baca Juga