ONLINELUWURAYA.COM, PALOPO — Badan Narkotika Nasional (BNN)) Kota Palopo menggelar Kegiatan Diseminasi Informasi Melalui Talkshow dengan tema “Kerja Cerdas, Produktif Tanpa Narkoba” di Sweetness Cafe Kota Palopo, Sabtu (23/3/2019).
Kepala BNN Kota Palopo, yang diwakili oleh Kepala seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Jufri Mustafa, menyampaikan terkait tema yang diusung mengandung makna bahwa untuk membangun suatu Lingkungan Kerja yang kuat harus dibangun melalui kekuatan sumber daya manusia yang profesional sehat dan bersih tanpa Narkoba.
“Tema yang sangat inspiratif ini diharapkan dapat menggerakkan dan mendorong seluruh komponen di lingkungan kerja untuk menerapkan kebijakan yang berorientasi pada terwujudnya lingkungan kerja yang bersih tanpa narkoba,” ungkapnya.
Dilanjutkan Jufri bahwa, salah satu permasalahan darurat narkoba sebagaimana dimaksud adalah bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah menyasar di berbagai kalangan diantaranya kalangan pelajar, dan kalangan pekerja.
“Dalam berbagai kasus tindak kejahatan narkotika tidak sedikit ditemukan para pekerja baik formal maupun non formal yang terjerat kasus penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba,” papar Jufri.
Dari masalah tersebut, lanjutnya, diperlukan langkah yang strategis, tidak hanya dengan pendekatan hukum tetapi harus dengan pendekatan sosial melalui pelibatan partisipasi seluruh stakeholder termasuk didalamnya adalah lingkungan kerja atau dunia usaha.
Berkaitan dengan ini, pihak BNN Kota Palopo sebagai pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap (P4GN) pada 2019 terus mengembangkan berbagai program kerja dan melaksanakan program diseminasi informasi melalui Talkshow yang melibatkan para pimpinan dan karyawan di lingkungan kerja swasta yang ada di Kota Palopo,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Palopo yang diwakili oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB), Hj. Suriani Andi Kaso saat membuka kegiatan diseminasi mengungkapkan Pelaksanaan P4GN pada dasarnya untuk mewujudkan Indonesia Negeri bebas Narkoba.
“Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya yang terkoordinasi, terintegrasi menyeluruh dan terpadu baik ditingkat pusat maupun daerah,” ungkap Suariani.
Lanjutnya, ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin hari semakin memperihatinkan, karena itu Pemerintah dituntut untuk melakukan langkah-langkah jitu guna memerangi bahaya bahaya Narkoba tersebut.
“Pembentukan Badan Narkotika Nasional merupakan harapan baru Pemerintah dalam menjawab tantangan ini,” tandasnya.
Hadir sebagai pemateri, Afrianto Nurdin selaku pemerhati dan pengamat masalah sosial ekonomi, yang juga mahasiswa Pascasarjana UMI. Dimana menyoroti beban kerja para pekerja yang dituntut untuk lebih mencetak profit bagi perusahaannya.
Hal tersebut sehingga pekerja menjadi stress, karena tekanan pekerjaan, disamping perubahan perilaku dan budaya hedonisme, sehingga sebahagian pekerja akhirnya terjerumus pada Narkoba.
“Data Bea Cukai, ada 1,8 ton narkoba ditemukan di Kepulauan Riau, jika dihitung, 1 gram Sabu dikonsumsi oleh 5 orang, maka hasil tangkapan itu bisa meracuni 8,2 juta orang Indonesia, bayangkan betapa mengerikannya Narkoba saat ini,” jelas Afrianto.
Pada akhir talkshow yang dihadiri para Para pimpinan dan anggota perusahaan swasta lingkup Kota Palopo, dilaksanakan Penandatanganan perjanjian kerjasama antara BNN Kota Palopo, Kepala P2M Jufri Mustafa mewakil Kepala BNN Palopo, dengan Kepala Cabang PT. Adira Finance Abdul Munir disaksikan Hj. Suriani Andi Kaso. (Al)