ONLINELUWURAYA.CO, PALOPO — Wujud pelayanan humanis dan profesional kembali ditunjukkan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Luwu saat melakukan pengawalan terhadap ambulans yang mengantar jenazah menuju lokasi pemakaman di wilayah Kabupaten Luwu, Sabtu (19/04/2025).
Pengawalan tersebut dilakukan untuk memastikan perjalanan menuju tempat pemakaman berlangsung aman, lancar, dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Iring-iringan kendaraan pengantar jenazah yang dikawal polisi melintas dengan tertib dan sesuai aturan lalu lintas, sehingga suasana duka tidak tercoreng oleh tindakan yang tidak diinginkan.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin, menegaskan bahwa pengawalan ini merupakan bagian dari upaya Polres Luwu untuk menciptakan keamanan dan keteraturan lalu lintas, sekaligus mencegah aksi-aksi arogan dari sebagian pengantar jenazah yang terkadang terjadi di jalan raya.
“Polri hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi juga untuk menjaga kelancaran dan ketertiban bersama. Dalam pengantaran jenazah, terkadang ada iring-iringan yang bertindak di luar kendali, seperti menguasai seluruh badan jalan atau bahkan merusak kendaraan lain. Ini yang ingin kita hindari dengan memberikan pengawalan resmi dari kepolisian,” jelas AKP Sarifuddin.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pengantar jenazah, agar tetap mengedepankan sikap santun dan patuh terhadap aturan lalu lintas, karena duka tidak membenarkan tindakan melanggar hukum.
“Mari kita jadikan prosesi pengantaran jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir yang bermartabat. Biarkan kepolisian membantu mengamankan jalannya iring-iringan, agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tambahnya.
Kegiatan pengawalan ini disambut baik oleh warga sekitar dan keluarga duka, yang merasa terbantu dan terlindungi selama prosesi menuju pemakaman.
Ini menjadi bukti bahwa kehadiran Polri benar-benar dirasakan di tengah masyarakat, bahkan dalam suasana duka.Polres Luwu melalui Satlantas akan terus memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mengajak masyarakat untuk menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya bersama. (*)
