ONLINELUWURAYA.COM, MAKASSAR —Sosok terlahir tahun 1970 silam, adalah salah satu pejabat Kementerian Perhubungan RI dikenal memiliki akselerasi dalam bekerja.
Tak heran, Benny menjadi pilihan petinggi Kementerian tempat berkarir dalam penempatan mempimpin unit kerja seperti Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD).
Saat pemekaran/pembentukan BPTD dibeberapa provinsi, Benny Nurdin Yusuf masuk dalam list pejabat yang menjadi pilihan.
Pribadi bersahaja ini, akhir 2017 lalu menjabat Kepala BPTD Wilayah XIX Sulselbar, salah satu hasil pemekaran untuk tujuan mengelola transporasi aman, nyaman dan selamat.
Tak butuh waktu lama, tata kelola transportasi di SulselBar mulai menampakkan hasil kerja dengan kepiawaian bersangkutan meramu “Resep” komunikasi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan.
Benny dikenal taat jika tidak memakai titel keras terhadap aturan yang ada. Dia tak jera “Mandi” terik matahari langsung ke lapangan bahkan memgatur kelancaran berlalu lintas.
Benny juga tak canggung memprotes proyek nasional tanpa memiliki Analisa Dampak Lalu Lintas seperti jalan tol dalam kota Makassar hingga harus discedule ulang jadual pekerjaan.
Landidat Doktor Ilmu Hukum UMI ini juga tak mengesampingkan mental dan SDM staf BPTD yang dipimpimpinnya. Stigma pungutan liar di jempatan timbang menjadikan Benny sebagai momok.
“Saya dengar ada praktek Pungli maka tau akibatnya,” tegas Benny mewanti-wanti petugas UPPKB.
Kini, dua bulan Benny meningalkan BPTD Wilayah XIX SulselBar dan menjabat di BPTD Wilayah XVIII Sultra dengan tugas sama di tempat sebelumnya, menciptakan zona keselamatan transportasi.
Penempatan Benny di Bumi Anoa tak menjadikan kinerja bersangkutan down bahkan menjadi tantangan tersendiri.
Dalam hitungan triwulan pertama, tata kelola transportasi “Disulap” menjadi lebih lebih baik. Terminal Mandonga kota Kendari sebelumnya terlantar dengan efektifitas pengunaan tak diacuhkan pengguna jasa kini mulai maksimal.
Benny memiliki “Jurus” menaklukkan penguasa terminal bayangan dimonopoli kerabat dari Selatan (baca: Sulsel). Approach Benny ternyata mujarab menggugah dan menghadirkan kesadaran fungsi terminal.
Kini, program zona keselamat transpotasi mulai digagas di 5 kabupaten/kota di Provinsi Sultra membuat semangat Dinas Perhubungan di Bumi Anoa kembali menggelora seperti dinyatakan Kadishub Sultra, Dr Hado Hamsuna.
“Sebelumnya, saya down menata transportasi tapi kehadiran pak Benny dengan visi dan misi akan merobah tata transportasi menjadi angin segar menyemangati tata kelola transportasi di Sultra,”ujar Hadi di salah satu kegiatan Rakor.
Inilah Benny Nurdin Yusuf, dimana pun bertugas menjadi magnet tersendiri yang mampu menggoda parner kerja berkinerja baik. Tak heran, Benny oleh sejawatnya dikenal sebagai “Mutiara” dimana pun dipendam akan memunculkan kemilau. (AD)