PT Masmindo Dwi Area Sampaikan Progres Proyek Awak Mas dan Komitmen Investasi kepada Pj Gubernur Sulsel

ONLINELUWURAYA.CO, MAKASSAR —PT Masmindo Dwi Area (MDA), perusahaan yang bergerak di sektor energi dan sumber daya mineral, mengadakan audiensi dan diskusi dengan Penjabat (Pj)
Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Zudan Arif Fakrulloh dalam kunjungannya ke Kabupaten Luwu.

Pertemuan yang difasilitasi oleh Pj Bupati Luwu Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, berlangsung di kantor
Bupati dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kabupaten Luwu, Kamis (20/12/2024

Agenda utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan terbaru Proyek Awak Mas serta komitmen MDA untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan daerah melalui investasi yang berkelanjutan.

Proyek Awak Mas merupakan salah satu investasi strategis di sektor pertambangan Sulawesi
Selatan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah.

Direktur Utama MDA Trisakti Simorangkir menyampaikan hal tersebut dalam
presentasinya. Ia menjelaskan bahwa meskipun Proyek Awak Mas saat ini telah memasuki tahap
konstruksi, masih saja menghadapi kendala terkait kompensasi tanam tumbuh yang sempat
memicu aksi unjuk rasa dari sekelompok masyarakat beberapa kali dalam satu tahun terakhir.

“Hal ini muncul karena masih ada sebagian pihak yang belum memahami kedudukan hukum
lahan Kontrak Karya (KK) yang telah dipercayakan negara kepada MDA. Belum lagi terdapatnya
oknum-oknum yang berupaya memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu. Mereka
dengan mengatasnamankan masyarakat melakukan berbagai upaya pemaksaan kehendak yang
tidak berdasar. Meskipun demikian, MDA tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik
melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, sambil terus menjalankan
kewajibannya yang dimandatkan oleh aturan peraturan yang memayungi kegiatan operasi
pertambangan,” ujar Trisakti.

Selama periode 2020–2024, MDA telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara
sebesar Rp 290 miliar dari target Rp 295 miliar. Selain itu, MDA juga telah merealisasikan
program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) senilai Rp 23 miliar dari rencana
total Rp 54,6 miliar.

“MDA akan terus fokus memperkuat program PPM yang mencakup inisiatif di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan infrastruktur. Program terbaru yang diluncurkan adalah penyediaan makan bergizi gratis bagi siswa siswi SD di lingkar tambang secara bertahap,” Trisakti memaparkan.

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, memberikan apresiasi atas progres
yang telah dicapai oleh MDA. Menurutnya, Proyek Awak Mas memiliki potensi besar untuk
menjadi salah satu pendorong utama pembangunan daerah, khususnya di sektor energi dan
sumber daya mineral.

Beliau menekankan pentingnya sinergi antara MDA dan pemerintah daerah guna merealisasikan potensi tersebut.

Disamping itu, Pj Gubernur Sulawesi Selatan mengingatkan agar MDA wajib menerapkan konsep Green Mining secara konsisten dan berkelanjutan yang manfaatnya tidak hanya dapat dirasakan oleh generasi sekarang tetapi juga generasi mendatang mengingat MDA akan beroperasi dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

“Program seperti ini merupakan wujud nyata dari investasi berkelanjutan. Dukungan penuh dari
pemerintah daerah sangat diperlukan agar program-program yang telah direncanakan dapat
berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Untuk itu saya mengajak
pemerintah Kabupaten Luwu agar dapat secara aktif melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu
untuk memastikan kegiatan operasi MDA dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan

bersama. Kesemuanya itu ditujukan tidak hanya untuk kepentingan MDA saja akan tetapi juga
kepentingan masyarakat Luwu secara luas” ujarnya.

“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada Triwulan III-2024 mencapai 5,08 persen, namun
Presiden Prabowo Subianto menargetkan ekonomi Indonesia tumbuh hingga 8 persen. Hanya
melalui percepatan investasi kita bisa mengejar gap angka tersebut. Investasi akan datang
apabila ada rasa aman dan adanya kepastian hukum dan disinilah peran pemerintah harus hadir
untuk memastikan hal tersebut, sehingga manfaat dari investasi ini dapat dirasakan sebesar
besarnya oleh masyarakat,” tandas Prof. Zudan. (*)