SMS Finance Palopo Diduga Persulit Konsumen Ambil BPKB Mobil

ONLINELUWURAYA.CO, PALOPO — Salah satu pembiayaan (leasing) di Kota Palopo Diduga memberikan pelayanan buruk terhadap nasabahnya

Pembiayaan tersebut SMS Finance yang kantornya terletak di poros Dr Ratulangi, Kota Palopo menjadi sorotan nasabah.

Awalnya ketika salah seorang warga, sebut namanya Dono (34) warga Telluwanua Kota Palopo, hendak mengambil BPKB mobil di kantor tersebut.

Dono datang dengan membawa empat lembar surat yang diberikan nasabah SMS Finance atas nama Ali.

“Saya dikuasakan Mas Ali, untuk mengambil BPKB mobil panther yang baru-baru ini sudah lunas. Namun, menurut kasirnya harus ada foto KTP asli dari pemilik pertama kendaraan.

Namun, masalah muncul di sini. Dimana pemilik KTP asli orang pertama dari kendaraan itu sudah pindah ke Kalimantan.

“Tiba-tiba si kasir ini nyuruh saya ke Kalimantan untuk ambil BPKB yang dimaksud. Bagaimana saya tidak marah, kok pelayananannya seperti itu,” kata Dono, Kamis, (18/2/2021).

Karena tidak terima dengan kalimat yang dilontarkan kasir, dia (Dono) kemudian mencak-mencak didalam kantor tersebut

Beruntung ada dua karyawan SMS Finance di dalam ruangan, sehingga Dono pun diminta tenang.

“Saya datang kemari bukan untuk bertengkar, tapi mencari solusi yang terbaik. Tapi malah saya diperlakukan seperti ini,” ucap Dono kesal.

Sementara itu, salah seorang karyawan SMS Finance, Aris, merayakan, warga atas nama Dono, memang diberi kuasa untuk datang ke SMS Finance mengambil BPKB atas nama Andi Fatmah Sari.

“Bapak Dono membawa satu lembar foto copy KTP atas nama A Fatmah Sari, satu lembar foto copy KTP atas nama dia, selembar surat kuasa dan terakhir kuwitansi pembayaran pelunasan. Tapi memang aturan di perusahaan kami jika ingin mengambil BPKB dengan membawa surat kuasa, perlu dilampirkan KTP asli pemohon. Tapi Bapak Dononya memang tidak ada KTP asli dari pemohon,” ujar Aris.

Setelah mendengarkan penjelasan dari dua karyawan SMS Finance, Dono pun tiba-tiba meninggalkan kantor tersebut dengan rawut wajah yang kecewa.

“Mending cari pegawai yang punya sopan santun, daripada pegawai yang ayu tapi hatinya busuk,” terang Dono sambil menyindir kasir perempuan yang ada di depannya. (**)