HUT ke-75 TNI, Enam Jenderal Berbintang ke Luwu Utara

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Enam Jenderal berbintang dijadwalkan berkunjung ke Luwu Utara, Rabu (16/9/2020) besok.

Enam jenderal ini masing-masing, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsda TNI Imran Baidirus, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoops AU) II Marsda TNI Donny Ermawan, Komadan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari, serta Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Firman Dahlan.

Selain enam jenderal berbintang, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah juga akan berkunjung ke Luwu Utara.

“Besok itu ada Baksos TNI dalam rangka memperingati HUT ke-75 TNI. Enam jenderal berbintang hadir. Ada Pangkogabwilhan II, Pangdam, Kapolda, Pangkoops AU, Danlantamal, dan Danrem,” beber Perwira Penghubung Kodim 1403/Sawerigading Mayor Arm Syafaruddin, dalam rapat persiapan Baksos dan Peletakan Batu Pertama Huntap yang dpimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara.

Para jenderal ini, kata Syafaruddin, akan menghadiri Baksos Bencana Alam yang akan dipusatkan di lokasi pengungsian di dusun Panampung desa Radda kecamatan Baebunta. Di mana nantinya ada 4.000 sembako yang akan dibagi kepada warga terdampak bencana alam.

“Semoga kegiatan dalam rangka HUT TNI ini berjalan lancar,” harap dia. Baksos TNI ini juga akan dihadiri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, unsur Forkopimda, dan para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemda Lutra.

Selain Baksos TNI, Peletakan Batu Pertama Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk korban bencana banjir badang juga akan dilakukan. Di mana Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, akan memimpin peletakan batu pertama. Huntap yang dibangun sebanyak 50 unit dengan type 36 yang ada di kecamatan Masamba dan Baebunta. Lokasi 50 unit huntap ini ada tiga titik, yaitu masing-masing di dusun Panampung Radda (20 unit), kelurahan Bone Tua Masamba (20), dan di lokasi milik Badan Persatuan Sinode (BPS) desa Meli (10). (LH)