Mahfira Penderita Tumor Ganas Asal Suli Barat Butuh Uluran Tangan

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU — Sapari Mahfira, Remaja asal desa Muhajirin Kecamatan Suli Barat yang berusia 13 tahun hanya bisa terkulai lemah di kasur yang terletak dilantai rumah yang seadanya.

Mahfira tidak lagi bersekolah karena menderita penyakit tumor ganas dibagian lehernya dan amat membutuhkan dermawan untuk membantu kesembuhan dari penyakit tersebut

Tumor ganas yang berada di leher Mahfira sudah amat membesar dan membuat dirinya tidak berdaya. Disamping amat mempengaruhi kondisi tubuh yang semakin kurus, tumor ganas membuat Sapari kerap muntah darah dan tidak bisa berbuat apa-apa

” Awalnya hanya berupa benjolan kecil saja, tetapi lama-kelamaan ternyata benjolan itu terus membesar dalam kurun waktu setahun ini pak, ” ungkap Bilal ayahanda Mahfira, Senin (25/5/2020)

Mahfira  adalah putri dari Ayahanda Bilal dan Ibunda Patiharani. Kedua pasangan suami istri ini adalah salah satu keluarga tergolong kurang mampu di Desa Muhajirin Suli Barat. Kondisi ekonomi yang serba sulit itulah membuat mereka tidak maksimal mengobati buah hatinya itu

” Bapaknya Mahfira kerjanya hanya muadzin di Masjid desa Muhajirin. Tunjangan bapak tidak besar, dan tidak cukup untuk makan, apalagi untuk berobat Mahfira anak kami, ” ungkap Patiharani dengan raut wajah penuh belas kasih melihat anaknya yang terkulai tak berdaya

Patiharani mengatakan, untuk mengobati tumor ganas putrinya, ia hanya membawa ke pelayanan kesehatan dengan mengandalkan BPJS gratis dari pemerintah. Namun jaminan kesehatan itu belum cukup membantu menyembuhkan penyakit Mahfira, karena pihak keluarga terkadang harus membeli obat di luar, karena stok obat untuk penyakitnya di rumah sakit habis.

” Dulu sering kami membawa Mahfira untuk berobat ke rumah sakit, tapi saya sudah malas membawanya karena saya disuruh beli obat di Apotik luar, ” ucap Patiharani

Patiharani, mengatakan, saat ini Senin (25/5), dirinya harus kembali membawa Mahfira ke rumah sakit karena akibat tumor di lehernya   yang terus membesar, membuat Mahfira kembali mengalami muntah darah. Mahfira sendiri menderita penyakit tumor ganas ini sudah berlangsung selama kurang lebih setahun

” Kami tidak tahu lagi harus mencari dari mana biaya untuk pengobatan anak kami pak. Semoga saja ada orang yang bisa membantu meringankan beban biaya penyakit anak kami, ” kata Patiharani sambil menyeka air mata yang jatuh dipipinya karena tidak tega melihat kondisi anaknya yang sangat menderita kesakitan dan terkulai tak berdaya. (*)