Aset Daerah, Gubernur Sulsel Harap Santri dari Luwu Utara Jadi Edukator Covid-19

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU UTARA — Gubernur Provinsi Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah berharap santri dari Luwu Utara jadi contoh dan edukator covid-19 bagi kabupaten lain.

Hal itu menyusul banyaknya santri dari Luwu Utara yang dinyatakan positif covid-19 dan kini menjalani karantina di Hotel Almadera Makassar.

“Di Makassar, anak santri kita tangani dengan baik. Ditempatkan di hotel yang bagus, fasilitas yang bagus, dan mengikuti beberapa kegiatan berbobot. Selesai karantina, harapan kita bisa sehat dan kembali ke Luwu Utara, bisa menjadi edukator; mengedukasi masyarakat utamanya keluarganya,” terang Nurdin didampingi Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat kunjungan monitoring pencegahan dan penanganan covid-19 di Luwu Utara, Sabtu, (9/5/2020)

Pada kesempatan tersebut, Nurdin juga menyampaikan covid-19 bukan hanya memporak-porandakan kesehatan, tapi yang tak kalah dahsyat adalah dampak ekonomi.

“Oleh karena itu dengan sekuat tenaga bersama seluruh pimpinan daerah bersatu padu untuk melewati masa pandemi ini, minimal kita clear dulu ke angka nol sampai ditemukan vaksinnnya. Meski begitu sampai tahun depan, April, kita tetap harus menjaga daerah walaupun kita sudah clear. Saya juga mengapresiasi percepatan penanganan dan perhatian yang ditunjukkan ibu bupati. Tentu kebijakan pemerintah harus diiringi dengan kepatuhan masyarakat. Kalau masyarakat patuh mengikuti protokol kesehatan, menggunakan masker, cuci tangan, hindari kerumunan, dan jaga jarak, maka ini akan sangat membantu memutus mata rantai penularan covid-19,” pinta mantan Bupati Bantaeng ini di Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 Luwu Utara, tempat kunjungan berlangsung.

Sebelumnya, Bupati Indah Putri Indriani juga melaporkan, dari kasus pertama santri positif di Luwu Utara dan karantina di Makassar, Tim Gerak Cepat (TGC) Luwu Utara langsung melakukan contact tracking dan pengambilan swab kepada OTG.

“Hasilnya ada 2 orang santri positif dari cluster yang sama. Ditambah pada (25/4) lalu, 17 santri terkonfirmasi positif. Alhamdulillah atas perhatian pak gubernur, 19 santri langsung diantar ke tempat karantina yang disediakan oleh provinsi. Meski awalnya tidak mudah untuk meyakinkan orang tua santri saat penjemputan. Atas nama pemda dan orang tua santri, tentu kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pak gubernur, sehingga anak-anak kami yang merupakan aset daerah; para penghafal quran, mendapatkan penanganan yang baik dan ceria kembali karena kegiatan positif dan fasilitas yang diberikan,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini.(*)