ONLINELUWURAYA.COM, MAKASSAR – Sebuah proyek Penataan Irigasi di Lembang Patongloan Kecamatan Bittuang, baru-baru ini, ditemukan fiktif oleh tim Laskar Merah Putih Tana Toraja. Tim dipimpin Ketua Markas Cabang (Maca) Laskar Merah Putih Tana Toraja Jansen Saputra Godjang.
Tim LMP Tator sengaja terjun ke lokasi untuk mengecek pisik kebenaran proyek yang berjuluk “Penataan Irigasi DI Patongloan/Salu Ratte (Sarambu Assing)”.
Proyek anggaran 2018 ini bernilai 1,2 miliar dengan pemegang kontrak Pelita Inti Utama yang beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 82 Toraja Utara.
Daerah Irigasi bernama Salu Ratte ini sejatinya berada di Lembang Patongloan Kecamatan Bittuang.
Namun ketika tim LMP mengecek ke lokasi, Jumat lalu (6/3), tidak tampak pisik pekerjaan. Tidak ada tanda atau bekas jika irigasi tersebut pernah disentuh dengan pekerjaan penataan.
Tim kemudian menyempatkan melihat objek wisata Air Terjun Sarambu Ratte di Kawasan Wisata Air Terjun Sarambu Assing di Lembang Balla Bittuang.
Anehnya, di lokasi tersebut ditemukan sebuah Bendung (Bangunan Sadap) atau WEIR (Diversion Structure), semacam pintu air. Bendung ini melintasi sungai dari air terjun tersebut.
Hanya saja, dari penelusuran, bendung tersebut tidak mengairi sawah. Seharusnya, kata Herman, seorang anggota tim, air itu melalui bendung masuk ke sawah untuk keperluan irigasi.
“Saya menduga pekerjaan penataan irigasi tersebut dialihkan ke lokasi air terjun ini dari Irigasi Salu Ratte. Bagaimanapun lokasi dan objeknya yang sebenarnya di Salu Ratte Lembang Patongloan, bukan di air terjun. Soal pemindahan lokasi soal lain,” ujar Jansen yang juga Ketua FKPPI Tana Toraja.
Sementara itu, menurut Herman, medan untuk lokasi DI Salu Ratte, memang berat dibanding lokasi air terjun Sarambu Ratte.
Hal sama dilontarkan anggota tim yang lain, Gustaf Kadenganan. Herman dan Gustaf, keduanya warga Bittuang.
Herman adalah mantan Kepala Lembang Pali Bittuang. Sedang Gustaf adalah aktivis LSM selain jurnalis.
Untuk diketahui, meskipun Tender Proyek Penataan DI Salu Ratte ini dimenangkan Pelita Inti Utama yang lalu, namun pelaksana pekerjaan di lapangan diduga kerabat dekat Bupati Tana Toraja yang sekarang. Oknum tersebut berinisial Av alias AP. Konon, AP adalah anak menantu sang bupati.
Dikonfirmasi via ponsel, dengan menelepon, SMS dan WhatsApp, Selasa pagi (10/3), Plt. Kadis PUPR Tana Toraja, Yanti Mapaliey, ST, awalnya tidak merespon.
Namun setelah awak media menyampaikan bahwa jika tidak ditanggapi akan merugikan pihak PU sendiri.
Yanti sontak merespon dengan mengirim SMS berbunyi, ” Mat pagi Bpk/Ibu. Mohon maaf, sy harus kumpulkan data dulu sebelum mengklarifikasi. Makasih seblmnya”. (Anto)