ONLINELUWURAYA.COM, MASAMBA — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Luwu Utara bersama dengan Bawaslu Prov Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyelenggarakan kegiatan pengawasan pemilu partisipatif dalam rangka pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 di aula hotel Remaja Indah, Masamba, Minggu (24/2/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 75 peserta termasuk Camat, Kepala Desa, dan Tokoh masyarakat se Kabupaten. Luwu Utara.
Panitia penyelenggara yang diwakili oleh koordinator sekretariat Eka Erawati, dalam laporannya menyampaikan bahwa diselenggarakannya kegiatan ini untuk mendapatkan hasil berupa terindetifikasinya berbagai permasalahan dan hambatan dalam proses pemilu, dan terumusnya pengawasan pemilu Partisipatif yang mengakselerasikan upaya pemilihan umum.
Ketua Bawaslu Luwu Utara, Muhajirin, S.S dalam sambutannya mengatakan bahwa seluruh lapisan masyarakat sekiranya sepakat agar pemilu dapat berjalan dengan sejuk dan damai.
“Ini menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan jiwa partisipatif. Mari kita undang semua stakeholder agar pemilu dapat berjalan dengan penuh integritas,” ujarnya.
Muhajirin juga menegaskan bahwa Bawaslu akan bertindak sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tidak akan tebang pilih dalam menegakkan aturan. Dalam undang-undang pun sudah ditetapkan bahwa hak pilih tidak perlu diproklamirkan. Maka dari itu integritas ASN sangat diharapkan dalam pemilu yang akan datang.
“Marilah kita mewujudkan pemilu yang damai dan sejuk serta berintegritas tanpa adanya intimidasi dari siapapun,” ucap Muhajirin.
Sementara itu Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan Syaiful Jihad, M.Ag yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa perhelatan pemilu merupakan hajatan seluruh warga negara, maka sudah sepantasnya untuk seluruh masyarakat agar bertanggung jawab dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
“Bawaslu akan berusaha mendorong partisipasi masyarakat agar pemilu dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Syaiful juga menegaskan bahwa ASN harus betul-betul taat pada norma dan aturan.
“Kita ASN tentu punya batasan. Boleh saja menghadiri kampanye tapi sebatas mendengarkan visi dan misi calon. Tapi sebaiknya tidak cuma menghadiri kampanye satu calon biar tidak dicap berpihak,” ucapnya.
Syaiful juga menyinggung hal-hal yang bisa merusak sendi-sendi demokrasi, salah satunya politik uang. Ketua Bawaslu Sul-Sel tersebut mengajak seluruh hadirin untuk mengedukasi masyarakat agar menjauhi politik uang.
“Masyarakat masih berpikiran kalau politik uang itu dalle atau rejeki. Itulah yang harus dirubah bahwa politik uang sebenarnya suap dan di agama manapun suap itu haram,” pungkasnya.
Maka dari itu, lanjut Syaiful, Bawaslu membutuhkan bantuan para stakeholder dalam mengajari masyarakat agar semakin sehat dalam berdemokrasi demi terwujudnya pemilu sebagai pembangun demokrasi di masa depan. (Hms/Ay