ONLINELUWURAYA.COM, LUWU — Pola hidup sehat mulai dijalankan masyarakat Kabupaten Luwu, terkhususnya jajaran dan masyarakat Kecamatan Bajo. Perilaku itu sekaligus menobatkannya sebagai salah satu kecamatan dengan desa universal akses sanitasi terbaik secara nasional.
Hal itu terungkap dalam Deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF) atau stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Lapangan Bajo, Selasa pagi (11/12/18).
Sejauh ini, dari 1.363 desa di Sulsel, Kecamatan Bajo telah mampu menyelenggarakan program lima pilar sanitasi menyeluruh di tiga desanya secara serentak.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Abdul Kadir dalam sambutannya mewakili Kepala Dinkes Luwu, dr Suharkimin mengatakan bahwa deklarasi ODF ini merupakan deklarasi tingkat kabupaten yang bertujuan untuk mencapai universal akses sanitasi 100% pada 2019 se Kabupaten Luwu. Hal itu sesuai amanah Permenkes dan Perbup tentang sanitasi total berbasis masyarakat.
“Program ini terselenggara berkat sinergitas sejumlah pihak, baik dalam bentuk swadaya masyarakat, dana desa, Pemda, dan TNI. Alhamdulillah, capainnya sejak dicanangkan pemerintah pusat tahun 2014, Kabupaten Luwu telah menerapkannya di 62 desa hingga 2018 ini. Dan ada tiga desa yang telah menerapkan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), yakni Desa Buntu Babang dan Sumabu di Kecamatan Bajo, serta Desa Padang Kamburi di Kecamatan Bupon” tutur Abdul Kadir.
Kasi Kesehatan Lingkungan Dinkes Prov Sulsel, Kasri pun menyampaikan kalimat apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut.
“Terima kasih kepada segenap unsur yang melakukan terobosan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yakni, memotivasi rakyat buang kotoran di jamban. Ini sepele, namun kalau seluruh warga sepakat untuk tidak buang kotoran sembarang tempat, itu luar biasa. Di indonesia ini baru satu provinsi. Di Sulsel hanya kota Parepare yang sudah menerapkan BABS. Namun, hari ini, Luwu mengukir prestasi yang membanggakan tingkat nasional karena telah menjadikan tiga desanya sebagai desa dengan pola hidup sanitas total berbasis masyarakat (STBM) ,” kata Kasri disambut aplaus masyarakat.
Menurutnya, kontribusi deklarasi ini sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan. Maka sangat diharapkan didukung semua unsur dan diikuti desa lainnya serta terus berkelanjutan.
“Atas capaian ini, Sulsel masuk 3 besar terbaik di Indonesia. Ini berkat kontribusi program ODF dan STBM masyarakat dan Pemda Luwu. Salah satu yang juga berperan aktif dan patut kita apresiasi adalah jajaran TNI. Khususnya di dalam memaksimalkan berjalannya program sanitasi,” jelasnya.
Kasri menyebutkan bahwa sudah sepatutnya Pemprov Sulsel melalui Dinkes Sulsel memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu, terkhusus Kecamatan Bajo dalam menjalankan program ODF dan STBM.
“Tetap pertahankan program ODF, STBM dan juga pila-pilar lainnya. Sebab, Luwu inilah yang pertama di Sulsel yang ada desanya memenuhi lima pilar sistem sanitasi atau STBM. Tahun 2019 kita semua masyarakat tidak boleh lagi BABS sembarang tempat. Pertahankan perilaku hidup sehat ini,” imbau Kasri.(Hms)