2030, Vale SA Target Pengurangan Remisi Karbon Capai 33 Persen

ONLINELUWURAYA.CO, LUWU TIMUR —Alkisah, sepasang muda-mudi yang melanggar adat karena melakukan tindak asusila di tepi Danau Matano sehingga mereka dikutuk menjadi pohon.

Tanaman tersebut memiliki buah yang bijinya menyerupai alat reproduksi laki-laki dan wanita sekaligus.

 

Masyarakat lokalmenamakannya Tembeuwa. Namanya saja legenda, kisah tersebut bisa salah bisa benar. Yang pasti, tembeuwa mempunyai peran penting bagi kelestarian ekosistem Danau Matano.

 

Jenis tumbuhan yang merupakan anggota kerabat myrtaceae atau jambu-jambuan ini memiliki fungsi yang sama dengan mangrove.

 

Tanaman yang dapat tumbuh dalam kondisi terendam di air danau tersebut memiliki tinggi sekitar tujuh meter dengan percabangan yang banyak. Daunnya lonjong, memiliki perakaran yang kuat bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun.

 

Setiap bulan Mei dan Juni buah Tembeuwa ini banyak berjatuhan di danau . Bentuk buahnya ada lonjong menyerupai Apel ada juga bulat mirip buah Peer, rasanya sepat dan daging buahnya seperti spons saat dikunyah .

 

Menurut Dr. Syahroma Husni Nasution, peneliti dari Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tembeuwa sebagai tumbuhan endemik Danau Matano yang berfungsi sebagai tempat berlindung , sumber makanan, daerah asuhan, dan pemijahan undang, kepiting, kerang serta ikan Opudi endemik Danau Matano .

 

Selain dinilai penting untuk kelangsungan hidup habitat biota endemik Danau Matano , tumbuhan ini juga memiliki fungsi mencegah terjadinya abrasi dan erosi pantai.

 

Sistem perakaran yang banyak dan kokoh mampu mengikat tanah sehingga tak mudah tergerus oleh air.

 

Sayangnya, populasi tembeuwa di sepanjang pesisir Danau Matano mulai berkurang karena banyak ditebang akibat aktivitas alih fungsi lahan untuk tempat hunian, tempat usaha, dan kebun merica di pinggir danau.

 

Sadar akan fungsi ekologis tembeuwa bagi kelestarian Danau Matano, PT Vale berinisiatif untuk membudidayakan jenis tanaman ini secara masif di fasilitas persemaian perusahaan (nursery).

 

Saat ini, terdapat lebih dari 3000 bibit tembeuwa dikembangkan di sana . Nursery PT Vale sendiri memiliki koleksi lebih dari 90 jenis tanaman lokal untuk memenuhi kebutuhan reklamasi pasca tambang.

 

Selanjutnya, PT Vale berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat, termasuk komunitas-komunitas pencinta alam di Kabupaten Luwu Timur untuk melakukan penanaman tembeuwa di pesisir Danau Matano, antara lain di Muara Tapulemo, Nuha, dan Soluro. Lebih dari 1000 pohon tembeuwa telah ditanam di sepanjang pesisir sembari terus melakukan eduksi ke masyarakat akan manfaat vegetasi tersebut.

 

Konservasi tanaman tembeuwa yang dilakukan PT Vale sejalan dengan upaya perusahaan membangun keberlanjutan dalam praktik pertambangannya di Luwu Timur. Sebagaimana diketahui, dalam memproduksi nikel matte, PT Vale menggunakan sebagian besar energi yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yaitu PLTA Larona, PLTA Balambano, dan PLTA Karebbe.

 

Operasi ketiga PLTA tersebut bersumber dari pasokan air yang berasal dari danau yang letaknya secara cascade, yakni Danau Matano, Danau Mahalona, dan Danau Towuti.

 

Bayu Aji, Senior Manager Communications PT Vale mengatakan 94% energi untuk kebutuhan pabrik pengolahan nikel PT Vale menggunakan energi bersih yang bersumber dari PLTA.

 

“Jika dibandingkan dengan energi dari batubara (PLTU), maka penggunaan energi dari PLTA mampu mengurangi emisi cukup signifikan hingga 2.292.375 ton CO2 ekuivalen dalam setahun, ungkap Bayu Aji.

 

Vale SA, induk perusahaan PT Vale telah menetapkan peta jalan menuju penambangan karbon netral. Pada tahun 2030, Vale SA menargetkan pengurangan emisi karbon mencapai 33 persen dan pada 2050 sudah sampai pada tahap karbon netral.

 

Kemampuan ketiga PLTA PT Vale untuk menghasilkan energi listrik sangat dipengaruhi oleh kondisi debit air di danau. Karena itu, PT Vale sangat berkepentingan untuk menjaga kelestarian hutan di daerah aliran sungai, termasuk vegetasi pada daerah hulu danau.

 

Melestarikan tanaman tembeuwa berarti merawat keberlanjutan sumber pasokan energi bersih dan ramah lingkungan PT Vale serta menjaga titipan anak cucu agar Danau Matano tetap lestari sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (**)